JAKARTA, iNewsDepok.id - Presiden Vladimir Putin umumkan bahwa Rusia berencana menggunakan jaringan pipa TurkStream sebagai jalur transit gas sebelum mengalirkannya menuju Eropa.
“Kami memiliki Blue Stream untuk pasar domestik Turkiye, dan 14 miliar meter kubik gas sedang transit ke Eropa melalui TurkStream. Tidak banyak, tapi tetap sesuatu,” ujar Putin dalam pidatonya saat Sesi pleno Forum Internasional Pekan Energi Rusia, Rabu (12/10/2022), pukul 14:15, waktu Moskow.
Bila berhasil, rencana ini akan membuat Turkiye sebagai rute utama pasokan bahan bakar Rusia.
“Kami dapat memindahkan volume transit yang hilang melalui jalur pipa Nord Stream di sepanjang dasar Laut Baltik ke wilayah Laut Hitam dan dengan demikian menjadikan Turkiye sebagai rute utama untuk pasokan bahan bakar kami, gas alam kami ke Eropa, dan menjadikannya pusat gas utama untuk Eropa di Turkiye, jika, tentu saja, mitra kami tertarik untuk melihat ini terjadi,” timpalnya.
TurkStream merupakan sistem pertama yang menggunakan pipa berdiameter 81 sentimeter dan dibangun sedalam lebih dari 2 kilometer. Jaringan ini terbentang sejauh 930 kilometer mulai dari pantai Laut Hitam Rusia menuju Turki.
Selain singgung soal gas, Putin sebut bahwa sanksi ekonomi dari Barat “memukul orang Eropa biasa karena tagihan listrik dan gas mereka meningkat lebih dari tiga kali lipat” dan “ini bahkan bukan hasil dari tindakan tertentu selama operasi militer khusus di Ukraina dan Donbass.”
Putin dengan tegas memperingatkan bahwa jika Barat membatasi harga minyak dari Rusia atau negara lain, hal ini akan memperburuk kekurangan sumber daya energi global dan menghantam negara-negara termiskin.
Dalam pidatonya kemarin, Putin juga menetapkan bahwa Rusia akan terus meningkatkan ekspor energi ke pasar yang tumbuh cepat. Namun, Rusia tidak akan memasok energi ke negara-negara yang memberlakukan batasan harga.
Editor : M Mahfud