Jangan Sepelekan Penyakit GERD, Kenali 4 Risiko yang Timbul dalam Jangka Panjang

Kartika/Net Depok
Ilustrasi sakit perut hingga asam lambung naik ke kerongkongan. Foto: Freepik/jcomp

DEPOK, iNewsDepok.id - Asam lambung naik ke atas dikenal sebagai penyakit GERD (gastroesophageal reflux disease) atau penyakit refluks gastroesofagus, tidak hanya membuat tidak nyaman tetapi juga berbahaya bagi tubuh. Mengapa demikian?

Secara sederhana, GERD diartikan sebagai kondisi apa yang ada di dalam perut naik atau kembali ke kerongkongan. Ini mengacu pada makna dari refluks yaitu mengalir kembali dan gastroesofagus mengacu pada lambung dan kerongkongan.

GERD adalah gangguan pencernaan yang memengaruhi 'ring of muscle' di antara kerongkongan dan perut. Cincin itu disebut sfingter esofagus bagian bawah (LES), seperti dikutip dari lama WebMD, pada Minggu (11/9/2022).

Pada pencernaan normal, LES akan terbuka untuk memungkinkan makanan masuk ke perut, kemudian menutup untuk menghentikan makanan dan cairan asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan.

Akan tetapi pada penderita GERD, cincin bernama LES tersebut tidak bekerja dengan baik atau lemah. Itulah yang menyebabkan apa yang ada di perut kembali ke kerongkongan.

Banyak kasus, penderita GERD kerap mengalami muntah berulang, rasa terbakar di dada dimulai di belakang tulang dada dan bergerak ke leher dan kerongkongan, masalah pernapasan, batuk berkepanjangan hingga masalah tidur.

Penderita GERD bisa merasakan adanya sensasi asam atau pahit di mulut ketika GERD sedang terjadi. Tentunya, sni sangat tidak nyaman, sehingga kerap membuat penderita muntah dan mulas.

Perlu diketahui, GERD bisa terjadi akibat hernia hiatus. Adanya kondisi hernia hiatus ini yang membuat LES tidak berfungsi dengan baik.

GERD juga berisiko tinggi pada kelompok individu obesitas, ibu hamil, pengosongan lambung yang tertunda (gastroparesis), penyakit jaringan ikat seperti rheumatoid arthritis, scleroderma atau lupus.

Demikian pula, mereka yang merokok aktif, makan dan minum dalam jumlah banyak, gemar mengonsumsi cokelat, kopi, dan alkohol, makan sebelum tidur, serta konsumsi obat tertentu seperti aspirin bisa memicu terjadinya GERD.

Lantas apakah GERD tersebut berbahaya, bahkan mematikan? Mengutip laman Cleveland Clinic, GERD tidak mengancam nyawa atau mematikan.

Namun, penyakit GERD harus diwaspadai karena dalam jagka panjang menyebabkan empat risiko masalah kesehatan serius yang mengancam nyawa. Empat risiko tersebut, antara lain:

  1. Esofagitis

Esofagitis adalah iritasi dan peradangan yang disebabkan oleh asam lambung pada lapisan kerongkongan. Esofagitis dapat menyebabkan borok di kerongkongan hingga kesulitan menelan.

  1. Barrett's esophagus

Barrett’s esophagus adalah komplikasi dari GERD jangka panjang. Barrett's esophagus berisiko tinggi kanker kerongkongan, karena terjadi kerusakan serius di kerongkongan akibat asam yang naik ketika GERD terjadi.

  1. Kanker kerongkongan

Kanker yang terjadi pada kerongkongan terbagi menjadi dua jenis, adenokarsinoma dan karsinoma sel skuamosa.

Adenokarinoma biasa berkembang di bagian bawah kerongkongan. Sementara karsinoma sel skuamosa kanker dimulai pada sel yang melapisi kerongkongan.

Kanker jenis kedua ini biasanya menyerang bagian atas dan tengah kerongkongan.

  1. Striktur

Akibat kerongkongan sering terpapar asam gara-gara GERD, lapisan kerongkongan bisa rusak dan menjadi bekas luka. Ini menyebabkan penyempitan kerongkongan.

Nah, penyakit striktur dapat mengganggu makan dan minum, yang pada akhirnya makanan dan minuman tidak masuk ke lambung.

Artikel ini tayang di iNews.id dengan judul “Mengenal Penyakit Refluks Gastroesofagus atau GERD, Benarkah Mematikan?”

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network