Di tahun 2015, ia menjadi Executive Chairman perusahaan dan putranya, David, mengambil alih kepemimpinan sebagai Presiden dan CEO. Ia mengabdikan hidupnya selama 61 tahun untuk Kohler Co.
Tujuan Mulia
Herb Kohler menemukan inspirasi yang kuat dalam kehidupan pamannya, Walter J. Kohler Sr., yang memimpin Kohler Co. pada tahun 1905 hingga sepeninggalnya di tahun 1940.
Sang paman kerap mengutip prinsip bisnis yang diciptakan oleh kritikus dari abad ke-19 asal Inggris, John Ruskin. “Life without labor is guilt, labor without art is brutality.”
Jika diterjemahkan secara harafiah, hidup tanpa bekerja adalah kesalahan, bekerja tanpa seni adalah kebrutalan.
Kutipan itu mengena pada Herb, yang melihat bisnis sebagai proses yang terjadi karena kreativitas, tantangan terjadi secara konstan, dan memberikan cara untuk membantu orang lain.
Ia bekerja dengan rajin agar memberikan pengaruh yang positif pada komunitasnya dan sangat bersemangat dalam mendukung seni, lingkungan, serta pelestarian sejarah.
Menjalin kerjasama dengan adik perempuannya Ruth dan John Michael Kohler Arts Center, Herb membantu mendirikan program residensi arts/industry yang inovatif.
Program tersebut mengundang para seniman ke pabrik-pabrik Kohler untuk bekerjasama dengan rekan-rekan produksi.
Hasilnya, terciptalah karya seni pahatan terbuat dari materi produk plumbing seperti vitreous china, besi cor (cast iron), dan kuningan (brass).
Hingga kini, lebih dari 500 seniman telah bergabung dalam program residensi unik yang mengawinkan seni dan manufakturing ini.
Pengaruh Walter juga terlihat dalam pelayanan masyarakat yang dilakukan Herb. Di awal 1900-an, Walter menyewa jasa firma arsitektur lanskap terbaik, Olmsted Brothers, yang portofolionya termasuk Central Park di New York dan Gedung U.S. Capitol, untuk menyusun sebuah rencana 50-tahun guna menyediakan ruangan hijau di desanya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait