Menparekraf Sandi Dorong Peningkatan Ekonomi Warga Desa Tepus Yogyakarta Melalui Program Desa Wisata
Bicara potensi wisata, Desa Tepus yang berbatasan langsung dengan Pantai Selatan dengan topografi pegunungan tersebut, cukup beragam.
Untuk menuju desa ini, wisatawan membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam menggunakan roda empat dari Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).
Desa Wisata Tepus memiliki beberapa potensi wisata alam, terutama pantai. Di Kelurahan Tepus sendiri, ada 12 pantai yang dapat dikunjungi oleh wisatawan, 6 di antaranya dikenal dengan sebutan Pantai Perawan karena masih sepi dan belum banyak orang yang mengetahuinya.
Pantai yang masuk dalam Desa Wisata Tepus diantaranya: Pantai Sundak Timur, Pantai Somandeng, Pantai Pulangsawal (Indrayanti), Pantai Trenggole, Pantai Watulawang, Pantai Poktunggal, Pantai Dawut, Pantai Watunene, Pantai Seruni, Pantai Sengkan, Pantai Beling, dan Pantai Cluwakan. Untuk mengunjungi pantai ini, wisatawan hanya dikenakan biaya retribusi Rp 10 ribu.
Sementara destinasi wisata buatan, wisatawan dapat mengunjungi Kampung Bonsai. Hampir semua masyarakat di Desa Tepus melakukan budidaya bonsai jenis Santiki dan Waru. Konon bonsai Santiki dipercaya dapat menolak bala dan menghindari ancaman dari binatang buas. Lalu, ada konservasi Penyu.
Adapun kekayaan seni dan budaya yang mereka warisi dari leluhur adalah seni Jathilan, seni Ketoprak, seni Reog Klasik Mataraman, Rasulan (Bersih Dusun), Gumbregan, budaya Nyadran, Bersih Telaga, Kenduri, Kirim Dowa, Nglengani Pari, Pasang Gawar, dan Larungan.
Dalam kesempatan itu, Mas Menteri berbincang dengan anak-anak dari SLB Puspa Melati. Anak-anak berkebutuhan khusus ini diajarkan membuat ecoprint di sekolahnya. Dan tas yang digunakan oleh Mas Menteri saat berkunjung ke Desa Wisata Tepus ini pun merupakan hasil karya mereka.
Mas Menteri juga menyaksikan kesenian tarian tradisional kolosal Reog Gunungkidul. Tarian Reog menunjukkan semangat gotong royong warga menghadapi kerasnya tantangan alam kawasan karst.
Pengelola desa dalam kesempatan itu juga memperkenalkan Tim SAR Satlinmas Istimewa yang bertugas menjaga keamanan dan keselamatan di destinasi wisata tersebut. Selain berbincang-bincang, Mas Menteri juga menyaksikan kebolehan Tim SAR melakukan atraksi Jetski.
Kepada awak media, Mas Menteri mengaku takjub dengan keindahan alam dan budaya di Gunungkidul.
“Ini adalah paket lengkap nature and culture. Ada produk ekonomi kreatif unggulan dan sudah terbangun ekosistem dari segi homestay. Kami juga melihat masyarakat disini sudah merasakan pariwisata membuka peluang meningkatkan kesejahteraan,” jelasnya.
Menparekraf dan Bupati Gunungkidul sepakat untuk meningkatkan kesejahteraan UMKM di destinasi wisata dan sentra ekonomi, antara lain dengan pelatihan, pendampingan, dan bantuan pemasaran.
"Kita akan pastikan memberikan peluang agar penghasilan masyarakat meningkat,” imbuh Sandi.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta berharap, kunjungan Menparekraf berdampak positif terhadap pertumbuhan dan ekonomi di Gunungkidul.
“Dengan bantuan semua pihak dan masyarakat, mudah-mudahan Gunungkidul menjadi lebih baik dari hari ini,” doanya.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait