In Memoriam Eva Riyanti Hutapea: CEO yang Bersinar di Saat Krismon 25 Tahun Silam

Said Surung Hutapea
Eva Riyanti Hutapea. Foto: Ist

Hubungan saya sebagai jurnalis bisnis dengan Ibu Eva kembali terjalin ketika saya pindah ke Jakarta. Tahun 2002/2003 saya bekerja sebagai jurnalis di Majalah Bisnis dan Investasi Prospektif. Di majalah yang berkantor di Menteng, Jakarta Pusat itu, jabatan saya ketika adalah Wakil Pemimpin Redaksi. Dari kesempatan berbincang santai di kantornya di Lantai 12 Gedung Ariobimo Sentral H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan dalam kapasitas beliau sebagai CEO PT Indofood Sukses Makmur bagi saya sosoknya tergambar dua wajah yang menyatu.

Untuk menguatkan penilaian akan sosok Ibu Eva say abaca kembali buku bertajuk “Sisi Lain 50 Tokoh Populer yang Belum Terungkap di Media yang diterbitkan Majalah Prospektif pada tahun 2003. Buku itu disunting oleh guru jurnalistik legendaris Oom Valens G. Doy bersama Pemred Mbak Nanik S. Deyang dan Pemimpin Perusahaan Mas Budi Purnomo.

Dalam penulisan buku ini, saya mendapat tugas peliput dan menjadi salah satu penulisnya. Salah satu tokoh yang masuk di buku itu adalah Ibu Eva Riyanti Hutapea. Dari hasil wawancara yang komprehensif semakin jelas bagi saya siapa sejatinya sosok Ibu Eva Riyanti.

Saat saya berbincang santai dengan stafnya, secara positif Ibu Eva dikesankan sebagai iron lady.  Jika Ibu Eva sudah mengambil keputusan A, maka keputusan itu secara tegak lurus akan dijalankan hingga ke bawah. Ibu Eva dinilai sebagai pemimpin bisnis yang bernyali, berani mengambil keputusan yang sulit, namun terukur.

Nah, bagaimana menggambarkan sosok Ibu Eva? Benarkah Ibu Eva iron lady?

Setelah saya renungkan, dan mencari informasi dari kiri dan kanan, boleh dibilang melekat dua wajah di dalam diri Ibu Eva. Di satu sisi, sosok Ibu Eva terkesan serba kompetitif, overachiever atau setidaknya bercitra globetrotters. Ibu Eva membawa Indofood menjadi perusahaan yang tidak henti berinovasi. 

Di bidang keuangan, Ibu Eva tidak bisa dikadalin atau diperdaya karena memang ahlinya di situ. Sudah terbukti beliau sebagai ahli rekayasa keuangan yang handal. Pada tahun 1995 dia ikut melakukan akuisisi Bogasari, Indomarco, Inti Boga Sejahtera. Sebelumnya Ibu Eva berhasil menjalankan misi akuisisi Bimoli, saat Salim Group dengan Sinar Mas pecah kongsi.

Meski sosoknya determinative dan decisive, namun kepemimpinan Ibu Eva menurut saya tidaklah agresif. Ciri feminitas kepemimpinannya tidak saja pada penampilannya yang keibuan. Wajahnya teduh. Ia keras, tegas tetapi compassionate, hangat. Inspiring dan encouraging.

Ibu Eva adalah sosok yang bergerak cepat mengubah kesulitan menjadi tantangan. Stereotip keibuan justru menjadi kekuatan kepemimpinannya. Pribadinya humble, memahami arti bersyukur. Baginya prestasi yang diraih adalah mukjizat Tuhan. Beliau tidak sombong. Dalam suatu kesempatan wawancara, Ibu Eva berkata kepada saya bahwa tidak semua produk Indofood itu unggul dari pesaing. Artinya masih banyak PR yang harus dibenahi dan diperbaiki.

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network