Mantan PM Jepang Shinzo Abe Meninggal, Ini Kronologi dari Penembakan hingga Operasi

Tim iNews
Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Foto: Reuters/iNews.id

TOKYO, iNewsDepok.id - Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meninggal dunia di usia 67 tahun. Kabar duka ini disampaikan Partai Demokratik Leberal (LDP), demkian dikutip dari Lembaga Penyiaran Jepang NHK.

Abe meninggal sekitar enam jam setelah serangan terjadi sekitar pukul 11.30 pagi waktu setempat. Dokter telah berjuang untuk menyelamatkannya selama 4,5 jam.

Sebelum meninggal, kondisi Abe dilaporkan sangai kritis setelah ditembak saat memberikan pidato di Prefektur Nara, Jumat (8/7/2022), demikian ungkap PM Fumio Kishida, kepala pemerintahan Jepang saat ini.

“Hari ini, mantan Perdana Menteri Abe diserang di Prefektur Nara. Kondisinya sangat kritis,” kata Kishida saat konferensi pers, seperti dikutip dari kantor berita Sputnik.

Segala upaya dilakukan untuk menyelamatkan nyawa Abe.

"Saya berdoa dari lubuk hati saya yang terdalam agar hidupnya diselamatkan," kata Kishida, berusaha menahan air mata.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, serangan terhadap Abe terjadi sekitar pukul 11.30 waktu setempat atau pukul 09.30 WIB. Abe ditembak dari belakang saat berpidatonya di Nara, kota yang terletak di bagian barat Jepang.

Setelah penembakan tersebut, Abe segera dibawa ke rumah sakit Universitas Kedokteran Nara. Selama dalam perjalanan ke RS, kondisinya menjadi kritis dengan “masalah jantung dan paru-paru”, demikian lembaga penyiaran Jepang NHK melaporkan dengan mengutip polisi.

Sebelumnya, kantor berita Kyodo dan NHK melaporkan bahwa Abe tampak dalam keadaan "henti jantung" ketika dibawa ke rumah sakit. Reuters menyebutkan, awalnya Abe masih sadar dan responsif.

Pejabat medis dalam konferensi pers dikutip dari The Straits Times menyebutkan, Abe masih sadar ketika dibawa ke Rumah Sakit Nara Medical University. Namun, Abe kehilangan kesadaran tak lama setelah itu dan meninggal dunia pukul 17.03 waktu setempat.

Dokter dari rumah sakit pada konferensi pers yang sama mengatakan, lebih dari 100 unit kantong darah digunakan untuk menyadarkan Abe.

Dokter juga menyebutkan, tidak ada peluru yang ditemukan di tubuh Abe selama operasi. Namun, lukanya cukup dalam untuk menembus jantung, yang menyebabkan pendarahan.

Abe menderita dua luka sekitar 5 cm di lehernya. Operasi jantung terbuka dilakukan untuk menentukan titik pendarahan dan menghentikan pendarahan.

Penembak Abe bernama Tetsuya Yamagami (41 tahun). Penembak langsung ditahan di tempat kejadian karena dicurigai melakukan percobaan pembunuhan, demikian ungkap kantor berita Kyodo. 

Sementara Nippon Television melaporkan, tersangka tidak memberikan perlawanan saat ditangkap. NHK mengutip Yamagami yang mengatakan kepada sumber polisi, bahwa dia tidak puas dengan Abe dan ingin membunuhnya.

Fuji TV melaporkan bahwa tersangka adalah mantan anggota pasukan pertahanan diri maritim. Sementara NHK mengatakan dia telah bertugas di kepolisian selama sekitar tiga tahun hingga 2005.

"Sebuah pistol telah ditemukan di tempat kejadian dan tersangka ditangkap karena percobaan pembunuhan," NHK melaporkan. Penyiar mengatakan polisi dengan alat pelindung langsung menggerebek rumah pria itu setelah dia ditangkap.

Rekaman NHK menunjukkan beberapa petugas polisi mengenakan helm dan pelindung tubuh dan membawa perisai pelindung masuk ke sebuah bangunan yang diidentifikasi sebagai rumah tersangka.

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network