get app
inews
Aa Read Next : Indonesia - Singapura Mulai Berlakukan Perjanjian Ekstradisi

Dinilai Bela TKA Asal China dan Tuding Sutiyoso Rasis, Begini Kata Netizen tentang Grace Natalie

Senin, 30 Mei 2022 | 09:45 WIB
header img
Grace Natalie. Foto: Sindonews

DEPOK, iNewsDepok.id - Eks Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, dikritik dan dicemooh netizen gara-gara menuding mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang juga mantan gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, rasis.

Tudingan itu disampaikan karena Sutiyoso mengkritisi masuknya ribuan tenaga kerja asing (TKA) dari China dan meminta masyarakat, khususnya umat Islam, bersatu karena para TKA itu takkan kembali ke.negaranya, dan dapat mendominasi Indonesia sebagaimana yang telah terjadi di Singapura.

"Saya menyayangkan seseorang sekaliber Bang Yos (sapaan Sutiyoso, red) yang memiliki karir panjang di militer dan pemerintahan serta pernah dipercaya Presiden Jokowi sebagai Kepala BIN bisa membuat pernyataan yang begitu rasis, tendensius, dan berlawanan dengan realita dan juga data," ujar Grace seperti dikutip dari YouTube Cokro TV, Senin (30/5/2022).

Grace mempertanyakan TKA yang mana yang menurut Sutiyiso sudah mengambil posisi buruh kasar, bukan tenaga ahli.

Menurut Grace, tenaga kasar seperti contohnya tukang las pada sebuah projek, harus punya keahlian khusus.

"Tukang las yang dibutuhkan bukan tukang las biasa, melainkan harus punya sertifikasi dan kemampuan khusus," katanya.

Grace menegaskan, apa yang disampaikan Sutiyoso tidak bisa dibenarkan dan berpotensi memecah belah bangsa.

"Pernyataan Bang Yos sangat rasis dan berpotensi memecah belah persatuan bangsa," tegasnya.

Pernyataan Grace yang menuai respon netizen itu membuat topik TKA China sempat menduduki puncak trending topics Twitter Indonesia pada Senin (30/5/2022) pagi karena frasa "TKA China" itu dicuitkan netizen dengan cepat hingga 2.573 kali.


Foto: tangkap layar

Ini beberapa komentar netizen yang memberikan respon negatif atas pernyataan Grace itu, di antaranya dalam bentuk cemoohan.

"Ini masalah TKI vs TKa China. Rasis di mana? Memang TKA itu kan asalnya dari China. Salah Bang Yos dimana??? Takaran otaknya 1/2 lebih, 1 kurang," cemooh @dj3ngo1 seperti dikutip Senin (30/5/2022).


Foto: tangkapan layar Twitter

"Bang Yos sebut Indonesia bakal dijajah TKA China, Grace Natalie: sangat rasis dan memecah belah persatuan bangsa". Ada tokoh khawatir negaranya dijajah warga asing, malah dituduh rasis. Katanya parte milenial, tapi cara berpikirnya dungu. Ngaku NKRI harga mati, taunya harga nego!," cemooh @bachrum_achmadi.


Foto: tangkapan layar Twitter

"Mungkin karena yang datang adalah saudara jauhnya, saat nenek moyangnya masih susah sebelum merantau, jadi harus dibela karena merasa sebangsa dan setanah air dengan para TKA China itu dan harus disejahterakan," ejek @HaqDarul.


Foto: tangkapan layar Twitter

Sebelumnya, aktivis Tionghoa yang pernah dijerat kasus makar, Lieus Sungkharisma, juga mengkritik Grace dan orang-orang yang menuding Sutyoso rasis, termasuk anggota DPR dari Fraksi PDIP, Charles Honoris, karena katanya Sutiyoso tidak punya ciri-ciri sebagai orang rasis, karena temannya saja banyak yang dari etnis Tionghoa (selengkapnya KLIK DI SINI)

Dalam pernyataannya yang membuat dirinya dituding rasis, Sutiyoso juga mengatakan kalau ribuan TKA China yang tidak akan kembali ke negaranya itu apabila berkolaborasi dengan para pengusaha kaya di Indonesia, maka akan menjadikan mereka lebih kuat.

"Jadi, jangan sampai kita gak sadar-sadar akhirnya mereka yang mayoritas suatu saat nanti,” tegasnya.

Ia mencontohkan kasus Singapura, negeri warga Melayu yang saat ini dikuasai etnis Tionghoa.

“Contoh yang paling dekat Singapura. Perdana menteri pertama orang Melayu, sekarang sudah tidak ada lagi. Lihatlah Malaysia sudah beberapa departemen dipimpin etnis ini (Tionghoa),” katanya.

 

Editor : Rohman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut