Tak berselang lama, daerah Blambangan sempat diserang wabah penyakit atau pagebluk dan bahaya kelaparan. Konon banyak rakyat Blambangan yang akhirnya mati kelaparan atau mati terserang penyakit misterius.
Penderitaan cukup lama berlarut-larut sehingga tidak dapat dikendalikan. Bahkan penyakit itu juga menyerang pejabat istana dan keluarga Kerajaan Blambangan.
Sang putri Raja Blambangan bernama Dewi Sekardadu pun terserang penyakit ganas yang belum ditemukan obatnya itu. Hal ini membuat sang ayah Prabu Menak Sembuyu mencari segala cara mengobati putri kesayangannya.
Tetapi usahanya tidak membuahkan hasil sama sekali. Segala dukun dan ahli-ahli pengobatan yang didatangkan ke istana Blambangan tak mampu mengobati Dewi Sekardadu. Karena sudah panik dan bingung, Sang Raja Blambangan ini mengumumkan sebuah sayembara kepada seluruh rakyatnya.
Siapa yang bisa menyembuhkan penyakit putrinya bila laki-laki akan dijadikan menantunya dan suami dari Dewi Sekardadu. Bahkan hal itu masih ditambah diangkat menjadi raja muda di Blambangan.
Tetapi bila yang bisa mengobati perempuan, maka akan dijadikan saudara tersayang dari Dewi Sekardadu. Sayembara itu tersebar ke seluruh negeri Blambangan, tetapi tak seorang pun yang bisa mengikuti sayembara tersebut.
Editor : M Mahfud