JAKARTA, iNewsDepok.id – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan UN Women mendorong peran perempuan untuk mengatasi radikalisme dan terorisme. Perempuan memiliki peran besar mengingat ada kalangan perempuan menjadi pelaku dan pendukung aktivitas teror.
Kepala BNPT Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar, MH menyatakan hal tersebut di Jakarta Rabu (6/4/2022). Dalam kesempatan itu, BNPT bersama UN Women merilis laporan Analisis Gender tentang Ekstremisme Kekerasan dan Dampak COVID-19 terhadap Perdamaian dan Keamanan di ASEAN.
UN Women adalah entitas Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memiliki misi kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Laporan UN Women tersebut menemukan bahwa kelompok radikal selama masa pandemi Covid-19 telah memanfaatkan media sosial dan platform online lainnya untuk mendorong radikalisasi masyarakat. Risiko perempuan terhadap kekerasan berbau gender pun meningkat.
Laporan penelitian ini mendukung implementasi Rencana Kerja ASEAN 2019-2025 . Sebelumnya berlangsung Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN ke-13 mengenai Kejahatan Transnasional yang diadakan di Bangkok, November 2019. BNPT menjadi leading sector terkait isu ini.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Kepala BNPT Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar, MH, mengatakan perlunya analisis gender untuk mencari penyebab radikalisasi. “Kajian ini penting mengingat motivasi laki-laki dan perempuan untuk bergabung dalam jaringan teror dapat berbeda,” katanya.
Boy Rafli menyatakan perempuan sudah tidak hanya menjadi korban terorisme. Ada kalangan perempuan justru menjadi pelaku dan pendukung aktivitas teror.
Karena itu untuk memberantas radikalisme dan terorisme, peran perempuan perlu terus didorong.
Narasi yang mempromosikan kesetaraan gender menjadi kunci agar perempuan tumbuh dan hidup tanpa rasa takut.
“Pengarusutamaan gender adalah salah satu cara terbaik untuk untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan menciptakan masyarakat yang damai,” jelas Boy.
Editor : Mahfud