Rumah 43 Tahun di Situ Gadog Digusur Pemkot Depok, Janda Miskin Bercadar Mohon Uang Kerohiman
DEPOK, iNews Depok.id – Rumah yang ditinggali selama 43 tahun akan digusur Pemkot Depok, seorang janda miskin bercadar minta keadilan.
Mutiara Kumala Sari, 44 tahun, tengah gundah gulana. Janda miskin beranak 2 ini mengaku didatangi petugas dari Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.
”Kemarin didatangi petugas, rumah saya akan digusur. Saya diperingatkan dibongkar sendiri atau akan di-becko,” kata Mutiara Kumala Sari, Kamis (30/12/2025).
Mutiara Kumala Sari tinggal di bantaran Situ Gadog. Seiring dengan penataaan Situ Gadog yang tengah dilakukan Pemkot Depok, rumah yang ditinggali Mutiara bersama 2 anaknya akan digusur.
Mutiara mengaku lahir dari keluarga miskin. Ia tinggal di rumah tersebut sejak tahun 1982, saat dia berumur 1 tahun.
”Rumahnya dibangun ayah saya yang sudah meninggal,” kata Mutiara yang KTP beralamat di Jalan Gadog Raya Gang Mushollah RT 007/RW 007 Keluarahan Cisalak Pasar, Cimanggis.
Dia kemudian menikah dan dikaruniai 2 anak laki-laki. ”Sudah lama cerai, jadi untuk penghasilan ya asal bisa hidup. Saya berjualan makanan dan minuman di pinggir Situ Gadog,” tutur Mutiara.
Menutur Mutiara konsumennya adalah para pemancing di Situ Gadog dan orang-orang yang lewat. ”Jualan kopi, minuman, Indomie, dan rokok,” ceplos Mutiara.
Mutiara mengaku rela selama puluhan tahun tinggal di lokasi yang jauh dari rumah penduduk. Sebagai orang miskin turun temurun ia tak mampu menyewa kontrakan.
”Rela tinggal di rumah ini, sendirian di bawah pohon bambu,” ungkap Mutiara.
Dia mengaku rasa takutnya sudah hilang meski tinggal di tempat sepi dan jauh dari rumah penduduk. ”Mau bagaimana lagi, untuk makan saja kekuarangan apalagi sewa rumah,” keluh Mutiara.
Dua anak yang diharapkan untuk membantunya masih pengangguran. Anak sulungnya baru mau bekerja sebagai kurir. Sementara anak kedua, hanya lulusan SMP dan tak mampu meneresukan ke tingkat SMA.
”Penghasilan dari saya saja, dari jualan kopi, minuman, rokok dan indomie ke pemancing,” imbuhnya.
Dia mengaku kesulitan bekerja di tempat lain karena penglihatannya sudah kabur. ”Mungkin karena kurang gizi mata saya sulit lihat.”
Mutiara mengaku tak protes dengan rencana penggusuran rumah yang sudah ditinggali selama 43 tahun oleh Pemkot Depok.
Dia meminta rasa kemanusiaan dari Pemkot Depok yang akan menggusur rumah yang ditinggali selama 43 tahun dengan memberi uang kerohiman.
Dengan uang kerohiman ia bisa menyewa rumah kontrakan dan modal usaha menyambung hidup dengan berjualan minuman dan makanan.
”Tidak ada yang bisa dimintain bantuan, mohon Pemkot Depok bantu warga miskin seperti saya untuk melanjutkan hidup,” pungkas Mutiara.
Editor : M Mahfud