get app
inews
Aa Read Next : Gantikan Boy Rafli jadi Kepala BNPT, Rycko Amelza Perkuat Pendekatan Kemanusiaan

BNPT: Ibadah Puasa Lebih Khidmat Jika Negara Aman

Senin, 04 April 2022 | 19:50 WIB
header img
Komjen Pol Boy Rafli Amar, Kepala Badan Nasional Penanggulanan Terorisme (BNPT) menyatakan rasa cinta tanah air perlu terus dikembangkan agar negara aman sehingga ibadah bisa dijalankan dengan khidmat (Foto: Ist)

JAKARTA, iNewsDepok.id – Kaum Muslim di Indonesia bisa menjalankan ibadah puasa dengan khidmat berkat situasi damai. Karena itu Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyerukan momen bulan Ramadhan 1443 H menjadi momen untuk menyemai rasa cinta agama dan tanah air sekaligus.

Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar menyatakan hal tersebut di Jakarta, Senin (4/4/2022). 

“Kita bisa leluasa beribadah menjalankan puasa dengan tenang dan nyaman karena berada di lingkungan yang damai. Makanya mari pupuk kedamaian di negeri ini,” seru Boy Rafli Amar.

Menurut Boy para pendiri bangsa memiliki pemikiran yang maju. Mereka menggelorakan semboyan hubbul wathon minal iman yang artinya cinta tanah air adalah sebagian dari iman.

“Kenapa begitu karena dengan cinta tanah air, negara menjadi aman sehingga ibadah bisa berjalan dengan leluasa tanpa ada gangguan,” terang mantan Kepala Divisi Humas Polri ini.

Boy Rafli mencontohkan ada belahan dunia lain tengah terjadi perang. Situasi tersebut tentu membuat warganya tidak leluasa menjalankan ibadah dengan nyaman dan aman. 

Untuk itu Boy Rafli mengajak semua lapisan masyarakat untuk mempertahankan eksistensi Indonesia.

Boy mengungkapkan upaya untuk merusak eksistensi Indonesia terus dilancarkan kelompok radikal terorisme. Mereka berkedok dibalik agama dengan tujuan menciptakan kekacauan.

Dalam misinya menciptakan kekacauan, kaum radikal kerap menggunakan media sosial untuk menebarkan kebencian.

Boy Rafli berpesan agar masyarakat lebih selektif dalam mengkonsumsi konten di dunia maya, khususnya generasi muda. Tidak sedikit anak muda yang  terjebak dengan konten atau narasi radikal berkedok agama dan nekat berjihad. 

“Fenomena ini nyata dan telah terjadi di Indonesia seperti tragedi bom di Katedral Makassar dan penembakan di Mabes Polri tahun 2021 lalu,” ungkap Boy.

Boy mengajak generasi muda untuk lebih produktif dan kritis. Caranya dengan mengembangkan kemampuan literasi digitalnya, serta turut mengedukasi dan menjadi agen kontra radikalisasi di dunia maya.

“Literasi digital dalam pemanfaatan dunia maya harus dimanfaatkan anak muda agar tidak salah menyikapi narasi radikal, dapat memilah secara bijak informasi yang bermanfaat dan yang merugikan,” imbuh Boy Rafli.
 

Editor : Mahfud

Follow Berita iNews Depok di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut