Pengmas FIA UI Dorong Tata Kelola Sampah Rumah Tangga Berbasis Komunitas di Perumahan di Depok
“Kami butuh pendekatan baru, misalnya melalui media sosial, agar anak muda tertarik untuk ikut terlibat. Di Jepang, edukasi memilah sampah sudah dilakukan sejak usia dini. Hal ini perlu dicontoh di Indonesia,” ungkapnya.
Sementara Ketua RT 07/RW 09 Munir menyoroti kendala teknis di lapangan, termasuk minimnya disiplin warga dalam memilah sampah serta jadwal pengumpulan dan penyetoran ke Bank Sampah yang belum teratur.
Peserta FGD lainnya, Dermo, menekankan pentingnya meningkatkan kapasitas bank sampah agar tidak sekadar menjadi pengepul, tetapi juga mampu mengolah sampah menjadi produk bernilai tambah.
Dalam diskusi interaktif tersebut. Kusnar Budi mengusulkan kemungkinan menjalin kemitraan dengan pemulung agar proses pengelolaan lebih efektif. Namun, Meta menegaskan bahwa bank sampah perlu tetap menekankan aspek lingkungan, mengingat risiko dari pengelolaan sampah elektronik yang tidak tepat dapat merusak lingkungan.
Adapun Ketua RW 09 Abdul Madji berhara agar pengelolaan sampah dilakukan secara desentralisasi dan didukung oleh pendekatan sosial dari kalangan akademisi.
Sebagai tindak lanjut, pertemuan berikutnya akan melibatkan perwakilan semua pengurus RT di wilayah perumahan Sawangan Permai, dengan tujuan memperkuat kolaborasi dalam pengelolaan sampah rumah tangga berbasis komunitas.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta