Nikita Willy Dipuji Netizen Dalam Didik Anaknya, Begini Kata Suami

JAKARTA, iNews Depok.id - Sejak menjadi seorang ibu, aktris Nikita Willy tak henti-hentinya menjadi sorotan publik. 

Bukan hanya karena statusnya sebagai selebriti, melainkan berkat pola asuhnya yang sering dilabeli sebagai "tenang" dan "soft spoken" oleh warganet.

Baca Juga

Emang Paling Cocok! Nikita Willy Makin Mesra Sama Miyako, Tiga Tahun Bertahan

Prinsip parenting Nikita Willy tampaknya berpusat pada pendekatan yang penuh kesadaran dan kehadiran (mindful parenting). Ia terlihat berusaha memahami emosi dan kebutuhan anaknya tanpa langsung bereaksi dengan emosi yang tinggi.

​Contohnya, saat menghadapi putranya yang menolak makan atau mandi, Nikita sering kali terlihat tidak langsung marah atau memaksakan kehendak. Ia justru memilih komunikasi yang persuasif, menjelaskan alasannya dengan lembut, dan memberi ruang bagi anak untuk memproses.

Pendekatan ini dipercaya dapat membangun emosi yang lebih baik pada anak dan menciptakan lingkungan rumah yang minim stres.

Baca Juga

Jawab Kekhawatiran Ortu Milenial dan Gen Z, Baby Huki dan Nikita Willy Usung Smart Parenting

​Lalu, bagaimana Nikita Willy dalam kehidupan sehari-hari? Apakah ia juga selalu soft spoken dan tenang di luar sorotan kamera?

Dalam acara Family Happy Day Lemonilo Brownies Crispy Selasa, 23 September 2025 di kawasan Senayan, Jakarta, ​Indra Priawan Djokosoetono, suami dari Nikita Willy, mengonfirmasi bahwa kepribadian soft spoken Nikita memang adalah karakter aslinya yang juga ia tunjukkan dalam keseharian mereka.

​Menurut Indra, Nikita adalah sosok yang sangat tenang dan cenderung menghindari pertengkaran atau konflik yang tidak perlu. Ia menjelaskan bahwa Nikita punya cara sendiri dalam menyelesaikan masalah, yaitu dengan pendekatan yang kalem dan diskusi yang konstruktif, bahkan dalam urusan rumah tangga atau perbedaan pendapat.

Baca Juga

88% Ibu Millennials dan Gen-Z di Indonesia Mengalami Mompetition hingga Mom Shaming

Nikita Willy sendiri mengaku kalau semua ibu pasti memiliki struggle-nya masing-masing. 

"Mungkin ada yang berkomentar, jelas saja dia happy, jelas saja dia tenang... dengan asumsi kemudahan hidup yang dimiliki. Padahal, baik itu selebriti, wanita karier, atau ibu rumah tangga, esensi perjuangan seorang ibu itu sama," tutur Nikita.

"Kita semua menghadapi tantangan yang serupa: anak mogok makan, tantrum, sakit, atau masalah baru saat anak beranjak dewasa. Wajar, dan sangat manusiawi, ketika seorang ibu merasa capek, stres, atau overwhelmed. Mengakui perasaan ini adalah langkah awal menuju kesehatan mental yang lebih baik," tambah Nikita.

Baca Juga

Seperti Ini Metode BLW yang Dilakukan Nikita Willy Saat Mengajari Anaknya Makan Sendiri

"Dengan hadirnya Family Happy Day, Lemonilo berupaya menjadi sahabat keluarga Indonesia dalam merayakan kebahagiaan ibu," tandas Andita Rasyid – VP Marketing Lemonilo.

Berkomitmen menghadirkan camilan lebih sehat untuk keluarga Indonesia, lanjut Andita, Lemonilo hadirkan Lemonilo Brownies Crispy yang mengusung tagline‘ Tipis Browniesnya, Tebal Happynya’ sekaligus tanpa pengawet, pemanis buatan, dan pewarna sintetis sehingga aman untuk keluarga.

Co-CEO Lemonilo, Shinta Nurfauzia, mengatakan, “Ini adalah simbol kecil tapi penuh makna untuk mengingatkan keluarga Indonesia agar selalu memberi ruang kebahagiaan bagi ibu. Mulai tahun ini, setiap tanggal 23 September akan diperingati sebagai Family Happy Day setidaknya untuk di Indonesia."

Baca Juga

Waduh! 10 Artis Cantik Ini Mengaku Jarang Mandi, Benar-benar Nggak Nyangka!

Sementara itu, Co-CEO Lemonilo, Ronald Wijaya, menambahkan, peran ibu sangat penting dalam menciptakan suasana nyaman dalam keluarga. 

“Bagi saya, kebahagiaan istri adalah kunci terciptanya suasana rumah yang hangat. Ketika istri merasa dihargai, didukung, dan punya waktu untuk dirinya sendiri, seluruh keluarga ikut merasakan energi positifnya,” kata Ronald.

Psikolog Keluarga, Samanta Elsener, mengatakan bahwa kesehatan mental ibu sangat memengaruhi suasana keluarga. Ibu yang merasa bahagia dan didukung keluarga, mampu memberi energi positif kepada anak serta pasangan. 

“Penelitian menunjukkan bahwa mood ibu dapat menular kepada anak, sehingga kebahagiaan ibu berdampak langsung pada perkembangan emosional anak,” pungkasnya.

Editor : M Mahfud