JAKARTA, iNews.id - Lebih dari 100 massa Forum Masyarakat Rusunawa Marunda (F-MRM), Senin (28/3/2022), menggeruduk Balaikota DKI Jakarta di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, untuk meminta bantuan agar pencemaran abu batubara yang terjadi di lingkungan mereka, dapat dihentikan.
"Massa ini, termasuk saya, berasal dari RW 07, 10 dan 11 Marunda yang terdampak pencemaran itu," kata Pak Daeng, salah seorang peserta aksi.
Dalam orasinya, seorang warga yang bertindak sebagai orator, mengatakan, pencemaran itu telah mengganggu kesehatan warga, khususnya warga Rusunawa Marunda yang berlokasi cukup dekat dengan Pelabuhan Marunda.
"Dan kami ke sini untuk meminta Pak Anies agar peduli dan memberikan perhatian, karena kami, warga Rusunawa Marunda, terganggu oleh adanya pencemaran abu batubara itu. Di antara kami banyak yang sakit, Pak. Atap sekolah, mushollah dan Rusunawa kami tertutup debu batubara," katanya dari atas mobil komando.
Anies yang disebut-sebut adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Pak Daeng menjelaskan, pencemaran itu dilakukan oleh PT Karya Citra Nusantara (KCN), dan demo hari ini di Balaikota merupakan yang kedua.
"Yang pertama Minggu lalu, tapi karena tidak ada respon, hari ini demo lagi," katanya.
Sebelumnya, melalui keterangan tertulis, PT KCN telah membantah bahwa pencemaran itu diakibatkan oleh aktivitas bongkar muat barubara yang dilakukan pihaknya.
Sebab, kata Juru bicara PT KCN, Maya S Tunggagini, melalui siaran tertulis, Sabtu (26/3/2022), di Pelabuhan Marunda ada delapan perusahaan yang melakukan aktivitas bongkar muat, bukan hanya KCN, dan pihaknya menduga ada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan dan tendensius dengan memainkan isu debu batubara hanya kepada Pelabuhan KCN.
Meski demikian Maya mengatakan, terkait tuduhan itu, pihaknya telah membentuk tim investigasi untuk mencari kebenaran dan fakta sesungguhnya dari isu ini.
Editor : Rohman