Membangun Mimpi, Mewujudkan "Rumah": Kolaborasi Inspiratif OCBC, Sal Priadi, dan Yandy Laurens
JAKARTA, iNews Depok.id - Memiliki rumah. Bagi sebagian besar dari kita, cita-cita ini terasa bagai sebuah puncak gunung yang menjulang tinggi, penuh tantangan namun menyimpan keindahan tak terhingga di puncaknya.
Rumah bukan sekadar properti berharga, ia adalah investasi jangka panjang, simbol kemandirian, dan tempat dimana cinta kita berlabuh pada orang-orang terkasih. Semangat inilah yang ingin ditularkan oleh OCBC melalui kolaborasi inspiratifnya dengan musisi kenamaan Sal Priadi dan sutradara berbakat Yandy Laurens.
Dari Panggung Konser Hingga Layar Lebar: Kisah "Kita Usahakan Rumah Itu"
Kolaborasi antara OCBC dan Sal Priadi bukanlah hal baru. Hubungan mereka telah terjalin sejak pertengahan 2024, kala Sal Priadi sukses menggelar konser tur "Susuzaza" di lima kota. Dari sinilah, sebuah ide besar lahir: bagaimana melanjutkan semangat inspiratif ini, namun dengan medium yang berbeda?
"Kami merasa perlu menggandeng seseorang yang bisa menerjemahkan makna rumah ini secara visual," ungkap Nanda Nandiana selaku Marcomm & Loyalty Business Head OCBC dalam konferensi persnya pada Senin, 09 Juni 2025 di Ballroom Djakarta Theatre, MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Nama Yandy Laurens pun muncul sebagai pilihan utama. "Kami tahu Mas Yandy adalah sutradara muda Indonesia yang sangat berbakat dan memiliki pemahaman mendalam tentang makna rumah," kata Nanda.

Terwujudlah sebuah film pendek yang menyentuh hati, berjudul "Kita Usahakan Rumah." Film ini bukan sekadar visualisasi lirik lagu, melainkan sebuah narasi yang mendalam tentang transisi, nostalgia, dan harapan. Adegan ketika Amanda digendong ayahnya melihat ke jendela, misalnya, menjadi momen yang sangat personal dan emosional bagi banyak penonton.
"Rasa inilah yang ingin kami tularkan kepada seluruh generasi muda Indonesia," lanjut Nanda. "Melalui karya ini, kami ingin menginspirasi agar generasi muda mau mulai mengambil langkah untuk menata masa depan finansial yang lebih baik. Mudah-mudahan, memiliki rumah menjadi langkah nyata untuk menjadi financially fit," tandasnya.
Kolaborasi yang Tulus dan Menyeluruh
Bagi Sal Priadi, kolaborasi ini merupakan kelanjutan dari hubungan baik yang telah terjalin dengan OCBC sejak tur konsernya. "Perasaannya memang senang banget. Dalam perjalanan kerja sama ini, kami sering ngobrol dan punya kecocokan," tutur Sal. Ia juga mengungkapkan kekagumannya pada Yandy Laurens. "Ketika mau bikin musik video atau akhirnya jadi film pendek 'Kita Usahakan Rumah', tidak ada nama yang terpikir selain nama Yandy Laurens. Bagaimana dia bisa menyampaikan kecerdasan melalui cerita, tapi kita sama-sama tahu bahwa perasaan itu nyata banget kita bisa rasakan," aku Sal.
Yandy Laurens sendiri mengaku sebagai penggemar berat lagu-lagu Sal Priadi. "Sering bikin nangis kalau denger lagu dia sambil nyetir," ujarnya sembari tertawa. Ia juga merasa senang dapat berkolaborasi dengan OCBC lagi, setelah sebelumnya bekerja sama saat pandemi. "Saya melihat OCBC salah satu yang kalau lagi mau ngomong sesuatu, bener-bener care sama audiencenya. Care-nya berasa tulus banget," tutur Yandy.
Film pendek "Kita Usahakan Rumah" memiliki nilai personal yang kuat bagi Yandy. Ia menceritakan bagaimana lokasi syuting, sebuah ruko, sangat mirip dengan ruko rumah masa kecilnya di Makassar. "Setiap kali saya pulang Makassar, persis kayak opening filmnya, saya selalu lihat ruko rumah masa kecil saya itu yang dulu ngontrak sekarang sudah ditempati orang lain," kenangnya. Sensasi "ghostbombs" atau merinding pun ia rasakan saat syuting di tempat yang mirip dengan rumah masa kecilnya itu.
"Sebagai generasi muda, kadang kita mikir rumah itu aset, mahal, susah. Mungkin karena definisi rumahnya kita dengar as a house," jelas Yandy. "Tapi kalau as a home, tiba-tiba ada sentimental value, ada kekuatan di sana," ujar Yandy. Baginya, rumah adalah tempat mengkristalkan memori anak-anak dan keluarga, sebuah fondasi kekuatan di masa depan.
Film pendek ini juga memiliki keunikan format 4:3. Yandy menjelaskan bahwa pilihan ini diambil untuk membuat fokus penonton hanya pada aktor dan emosi yang disampaikan, bukan pada permainan ruang atau gaya sinematografi. "Gravitasi emosinya itu bukan di permainan cut ruang dan style as a director, tapi dari bagaimana kenangan itu memberi impresi terhadap manusianya," ujarnya.
Lebih dari Sekadar Inspirasi: Solusi dari OCBC
OCBC tak hanya berhenti pada memberikan inspirasi melalui film pendek ini. Mereka juga menyediakan "tools" nyata untuk membantu generasi muda mewujudkan impian memiliki rumah.
"Kami ingin membantu generasi muda menjadi financially fit," jelas Nanda. Ini dimulai dengan Financial Check Up yang tersedia di aplikasi OCBC Mobile. "Analoginya sama, seperti kita mau register member gym. Kita disuruh naik timbangan, dilihat kadar lemaknya, massa ototnya. Baru nanti dikasih exercise-nya," ucap Nanda mengibaratkan.

Setelah mengetahui kondisi finansial, OCBC juga membantu menentukan tujuan melalui fitur Life Goals. "Tinggal taruh saja, misalnya ingin DP rumah Rp100 juta dengan cicilan 3 tahun. Nanti akan terlihat berapa yang perlu disisihkan setiap bulan," jelas Nanda. Untuk mencapai Life Goals, nasabah bisa memanfaatkan beragam produk, seperti tabungan berjangka atau tabungan emas, sesuai profil risiko masing-masing.
Jika DP sudah terkumpul, OCBC siap membantu dengan produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) mereka. Salah satunya adalah KPR Easy Start yang dirancang khusus untuk generasi muda dengan cicilan awal yang lebih kecil dan tenor hingga 25 tahun. Ada juga KPR CAERIA dengan bunga fix 8,88% sampai lunas.
"Ini adalah rangkaian fit-nya," imbuh Nanda. Namun, mereka juga tidak melupakan aspek fun dalam pengelolaan finansial. Nyala Global Debit memungkinkan transaksi bebas konversi 12 mata uang asing untuk belanja domestik maupun liburan. Ada juga Nyala Kartu Kredit dengan cashback 10% untuk belanja online dan langganan digital, serta North 90 untuk travel miles dan akses gratis airport lounge.
Bahkan, setiap transaksi perbankan di OCBC bisa menghasilkan Poin Seru yang bisa ditukar dengan berbagai reward, mulai dari e-wallet hingga tiket konser. "Intinya, kami tidak cuma menginspirasi, tapi kami bekali fit-nya, kami kasih tata caranya, dan fun-nya juga," pungkas Nanda. "Semoga finansial fit-nya tetap menyenangkan dan terkoneksi dengan semangat 'Kita Usahakan Rumah' karena kemungkinan besar kita semuanya sebenarnya bisa memiliki rumah," tutupnya.
Editor : M Mahfud