get app
inews
Aa Text
Read Next : Delegasi G20 EdWG Sepakat Dukung Empat Agenda Prioritas Kemendikbudristek

Candi Prambanan Saksi Penutupan Pertemuan Perdana G20 EdWG

Jum'at, 18 Maret 2022 | 11:25 WIB
header img
Chair of G20 EdWG 2022, Iwan Syahril bersama para delegasi G20 dan penari Roro Jonggrang berfoto menutup rangkaian agenda pertemuan pertama EdWG 2022.

YOGYAKARTA, iNews.id-Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar jamuan penutup bersama para delegasi G20 EdWG (Education Working Group) 2022 di Rama Shinta Garden, Kawasan Candi Prambanan, Yogyakarta (17/03).

Acara tersebut diawali dengan sambutan Iwan Syahril selaku Chair of G20 EdWG 2022, lalu dilanjutkan dengan makan malam dan menyaksikan pertunjukan dramatari Roro Jonggrang.

Seluruh delegasi G20 terlihat kompak memakai pakaian batik yang merupakan warisan budaya khas Indonesia. 

Iwan Syahril mengatakan, “Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kontribusi para delegasi G20 yang berharga pada pertemuan pertama G20 EdWG ini. Dan inilah kami, di Candi Prambanan yang megah, candi Hindu terbesar di Indonesia, dan terbesar kedua di Asia Tenggara, dan juga salah satu Warisan Dunia UNESCO dari Indonesia.”

Pertunjukan budaya kali ini menghadirkan dramatari Roro Jonggrang, cerita rakyat populer dari Yogyakarta yang mengisahkan tentang Roro Jonggrang yang memberikan syarat kepada Bandung Bondowoso untuk membangun 1.000 candi dalam satu malam jika ingin mempersuntingnya. 

Bandung Bondowoso menyanggupi dan mengerahkan balatentara roh-roh halus untuk membangunnya. Melihat Bandung Bondowoso kemungkinan akan berhasil, Roro Jonggrang yang merasa khawatir dan tidak ingin menikahi pembunuh ayahnya pun mengerahkan gadis-gadis di Desa Prambanan untuk mengelabui roh halus dengan membuat suasana seperti pagi hari. Sehingga pada saat matahari terbit, hanya tertinggal satu candi yang belum dibangun dan menimbulkan amarah Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso pun mengutuk Roro Jonggrang menjadi candi terakhir. 

Walaupun berakhir dengan tragis, kisah Roro Jonggrang memiliki nilai sosial yang sangat melekat, yaitu gotong royong demi mencapai tujuan bersama. Hal ini dibuktikan ketika Roro Jonggrang meminta bantuan dayang-dayangnya untuk bekerja sama membuat suasana seperti di pagi hari agar roh-roh halus tersebut berhenti membangun candinya.

Harapannya, nilai tersebut dapat menginspirasi para delegasi untuk mewujudkan semangat solidaritas dan gotong royong untuk mencapai tujuan bersama, sejalan dengan presidensi G20 tahun 2022 ini dengan tema ‘Recover Together, Recover Stronger’ atau ‘Pulih Bersama’.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut