Dari produk unggulan tersebut, dinas terkait membantu proses branding. Branding disesuaikan dengan indikasi geografis.
"Dari situ kita melakukan smart branding. Mengubahnya menjadi mengidentifikasi indikasi geografis," ungkapnya.
Dia juga bercerita bahwa pihaknya bekerja sama dengan BUMN untuk menekan biaya pengiriman. Sebab, lewat kolaborasi ini, UMKM bisa mendapat diskon.
"Kita mempromosikan produk tersebut ke beberapa daerah sampai ke luar negeri. Dan pada saat di 2021-2023, kita sempat mengirimkan madu trans Belitung Timur bekerja sama dengan PT Pos. Kita mendapatkan diskon," ujarnya.
Namun terkait kendala, ternyata yang menjadi keluhan pelaku UMKM juga senada. Yakni terkait pemasaran atau marketing. Apalagi bagi pelaku UMKM yang berada di pelosok.
"Kendalanya kalau di kami itu pemasaran, bahan baku dan modal. Kenapa pemasaran paling pertama? Karena kami di Pulau Belitung ini merupakan satu kepulauan dan dua kabupaten yang pasar lokalnya terbatas," pungkasnya.
Editor : Mahfud