DEPOK, iNews Depok.id - Wakil Kepala Pusat Kesehatan (Wakapuskes) TNI Dr. dr. RM Tjahja Nurrobi, MKes, SpOT (K) Hand menyebutkan adanya ancaman bio-asimetris dan bio-siber pasca pandemi Covid-19.
Untuk itu Wakapuskes TNI mengingatkan strategi pencegahan dan mitigasi antara lain dengan mengembangkan satuan-satuan KBRN (Kimia Biologi Radiasi dan Nuklir) atau Nubika di TNI / Polri serta di lembaga-lembaga terkait lainnya.
Wakapuskes TNI Laksma Dr. dr. Nurrobi menyatakan hal tersebut saat menjadi pembicara dalam Focus Group Discussion (FGD) Intelijen pada tanggal 21 November 2024. FGD bertema “Pemanfaatan Kemajuan Teknologi untuk Meningkatkan Kapabilitas Intelijen TNI Angkatan Laut”.
FGD diselenggarakan di Lounge RI Matjan Tutul Mako Koarmada RI. Hadir Pangkoarmada RI Laksdya TNI Dr Denih Hendrata, SE, MM dan Asintel Kasal Laksda TNI Akmal, SAP, MM, MTr.Opsla serta beberapa pejabat di lingkungan Mabesal, Mabes TNI dan Koarmada RI.
Selain Wakapuskes TNI Laksma Dr dr RM Tjahja Nurrobi, pembicara lain adalah Laksda TNI Dr Ir Abdul Rivai Ras, MM, MSi, Laksda TNI (Purn) S Irawan, SE, MM, Dr Pratama Dahlian Persadha.
Wakapuskes TNI Laksma Dr. dr. Nurrobi memaparkan materi berjudul "Transformasi Ancaman Global, Apa yang Harus Kita Persiapkan? Sebuah Studi Analisis dari Pandemi Covid-19".
Laksma Nurrobi mengemukakan dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, ancaman keamanan nasional, terutama di wilayah maritim, menjadi semakin kompleks dan dinamis. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, memiliki tantangan besar dalam menjaga kedaulatan maritimnya.
"Ancaman seperti perompakan, penyelundupan, pelanggaran wilayah perairan, hingga konflik geopolitik, menuntut potensi ancaman yang muncul di wilayah perairan Indonesia," kata Wapakuspes TNI ini.
Editor : Mahfud