JAKARTA, iNews Depok.id – Visi Indonesia Emas 2045 menuntut masyarakat yang sehat dan produktif. Namun, pneumonia masih menjadi ancaman serius, terutama bagi anak-anak.
Dalam rangka Hari Pneumonia Sedunia 12 November, Pfizer Indonesia bekerja sama dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) menggelar diskusi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mencegah penyakit ini. Dengan tema “Bersama Cegah Pneumonia Menuju Indonesia Emas 2045”, diskusi digelar di Hotel Westin, HR Rasuna Said, Jakarta Selatan pada Senin, 18 November 2024 kemarin.
Pneumonia, atau radang paru-paru, adalah penyakit infeksi yang bisa berakibat fatal. Di Indonesia, penyakit ini menjadi salah satu penyebab utama kematian anak.
Vaksinasi: Kunci Pencegahan
Vaksinasi merupakan langkah penting untuk mencegah pneumonia. Dengan vaksinasi lengkap, anak-anak akan terlindungi dari penyakit ini. Selain itu, orang dewasa juga perlu divaksinasi, terutama mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau berusia lanjut.
Diskusi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), komunitas HRD, serta komunitas peduli kesehatan ini pun membahas mengenai pentingnya vaksinasi serta langkah-langkah yang perlu diambil untuk melindungi masyarakat dari ancaman pneumonia, sejalan dengan tema nasional ”Cegah, Lindungi, dan Obati Pneumonia”.
Pneumonia merupakan salah satu tantangan utama dalam kesehatan masyarakat di Indonesia. Pneumonia atau sering disebut sebagai radang paru atau “paru-paru basah” merupakan salah satu penyakit pernapasan yang paling mematikan di dunia . Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae biasanya hidup di saluran pernapasan bagian atas dan dapat menyebar melalui percikan air liur atau dahak saat penderita batuk . Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia atau status kesehatan.
Di Indonesia, pneumonia termasuk dalam 10 penyebab utama kematian, terutama pada kelompok rentan seperti bayi dan anak-anak di bawah 5 tahun . Data Profil Kesehatan 2022 menyebutkan bahwa pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar pada post-neonatal (29 hari-11 bulan) yaitu sebesar 15,3% dan pada balita kelompok usia 12-59 bulan (12,5%). Selain anak-anak, orang dewasa juga memiliki risiko tinggi terhadap pneumonia.
Data Riskesdas Indonesia pada tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi pneumonia meningkat seiring bertambahnya usia, dengan 2,5% pada kelompok usia 55-64 tahun, 3,0% pada kelompok usia 65-74 tahun, dan 2,9% pada usia 75 tahun ke atas.
"Dengan kejadian pneumonia yang masih tinggi di Indonesia yang menyerang anak-anak maupun orang dewasa, Pfizer berkomitmen mendorong dan mengajak masyarakat bersama-sama melakukan tindakan berupa aksi pencegahan penyakit pneumonia. Kolaborasi strategis dengan IAKMI dan perhimpunan asosiasi dokter di Indonesia merupakan upaya untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya pencegahan pneumonia agar anak-anak dan orang dewasa terhindar dari penyakit yang berpotensi mematikan tersebut,” ujar Hendra Wijaya, Direktur Pfizer Indonesia.
Editor : M Mahfud