"Kolaborasi ini sangat baik dan harus dilanjutkan, terutama dalam proses alih data dari PPIU ke SKPD terkait, sehingga nantinya dapat menentukan exit strategy yang tepat agar keberlanjutan Program YESS tetap terjaga di masa depan," kata Angga.
Angga juga meminta dukungan seluruh pihak agar perkembangan petani muda di Kabupaten Banjar terus dikawal, supaya mereka semakin berkembang dan berdaya saing di sektor pertanian.
Bappedalitbang Kabupaten Banjar, menyampaikan DMSF ini kedepannya dapat terwujud regenerasi petani Kabupaten Banjar, meningkatnya kompetensi sumber daya manusia dari perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.
Sehingga pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta menurunkan tingkat kemiskinan. selain itu juga untuk menjadikan enterpreneur/ wirausaha milenial yang tangguh dan berkualitas.
Di kesempatan terpisah, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso menyampaikan dengan terjalinnya kolaborasi yang kuat ini, diharapkan Program YESS dapat terus memberikan kontribusi nyata dalam membangun kemandirian dan keberlanjutan usaha para petani muda di Kabupaten Banjar.
"Pada DMSF ke-II ini dilakukan evaluasi capaian terkait dengan hasil DMSF ke-I, regulasi SK/ Perda terkait replikasi program yang dibentuk oleh pemerintah daerah mengenai kewirausahaan di sektor pertanian bagi pemuda berisi kontribusi antar SKPD, pertukaran database antar-ahli data, peningkatan kompetensi pengelola BDSP (BPP/P4S) untuk pendampingan dan pemberdayaan petani millenial, alih fungsi dan peningkatan kompetensi mobilizer dan fasilitator pemuda, serta pengembangan klaster komoditas dan koperasi," kata Budi.
Perlu diketahui Program YESS Kementan ini dilaksanakan di empat Provinsi yaitu Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Timur, dengan jumlah ada 19 kabupaten. Kalimantan Selatan sendiri terdapat di empat Kabupaten yaitu Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Hulu Sungai Selatan.
Editor : Mahfud