JAKARTA, iNewsDepok.id - Viral di media sosial oknum guru SMK berinisial H di Jakarta Utara (Jakut) melakukan pelecehan terhadap 15 siswinya. Oknum guru tersebut diduga menggesek-gesek anunya ke 15 siswi.
Menanggapi berita viral tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono memastikan memberi sanksi tegas kepada oknum guru itu. Guru yang bersangkutan akan dipecat jika terbukti melakukan pelecehan.
"Pasti diberhentikan," kata Heru kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (8/10/2024).
Dia melanjutkan, instruksi telah disampaikan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta. Menurutnya, kasus semacam ini tak bisa ditolerir.
"Saya sudah minta kepada Kepala Dinas, kalau ada yg seperti itu ditindak tegas," kata Heru.
Saat ini, lanjut Heru kasus dugaan pelecehan itu tengah dalam proses pemeriksaan oleh pihaknya. Adapun oknum guru terkait telah dinonaktifkan dari kegiatan mengajar.
"Nanti mekanisme administrasi melalui Inspektorat," ucap dia.
Sementara itu, Kepala SMKN 56, Ngadina mengatakan, oknum guru tersebut telah diberhentikan.
"Sesuai dari permintaan pelapor, untuk tidak mengajar lagi di SMK 56," kata Ngadina di SMKN 56 Pluit, Jakarta Utara, Selasa (8/10/2024).
Ngadina menjelaskan sang guru hanya mengakui memegang tangan siswi. Situasi itu terjadi saat pelajaran angklung.
"Melakukannya itu tidak khusus tapi saat misalnya dia sedang mengajarkan memegang angklung. Nah, saat mengajar memegang angklung itu, memposisikan tangannya, tangan si anak dipegang," jelas Ngadina.
Pihak sekolah mulanya menerima laporan dari salah satu pengajar pada Kamis, 3 Oktober 2024. Guru tersebut mendapat pengaduan dari salah satu murid yang merasa dilecehkan oleh H.
"Setelah guru melaporkan, saya klarifikasi ke siswanya dan ada sekitar 11 siswa yang melaporkan ke saya," ungkapnya.
Setelah mendapat keterangan soal kronologi kejadian, pihak sekolah memanggil gutu tersebu dan meminta klarifikasi. Hari itu juga, pihak sekolah memberhentikan guru tersebut. Dari pengembangan itu, pada Senin, 7 Oktober 2024, pihak sekolah melakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
"Sejauh ini yang diakui memegang tangan. Memang memegang tangan, sejauh ini ada yang diakui, ada yang tidak diakui.
Informasi yang beredar di media sosial, ada 15 siswa yang diduga jadi korban pelecehan. H diketahui merupakan guru seni yang sudah mengajar di sekolah itu selama 5 tahun terakhir.
Editor : Sazili Mustofa