MAF Tani Akur ini menghadirkan empat narasumber diantaranya: Rasidi dari UlaMM Batulicin PNM Cabang Banjarmasin, Zuswan Nirmala dari BPP Sungai Loban, Saipul Fahri selaku pemasok kebutuhan industri di Kabupaten Tanah Bumbu, dan Sulasih seorang kampiun lokal dari Kabupaten Tanah Bumbu.
Mengawali MAF, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso menyampaikan dilaksanakan MAF ini petani muda bisa mencari alternatif terkait pemodalan dalam pengembangan usaha.
“Melalui forum ini petani-petani muda bisa mencari alternatif terkait pemodalan dalam pengembangan usaha. Selain itu rekan-rekan petani harapannya bisa menyimak dengan baik dan nanti bisa menjadi pedoman untuk menjalankan usahanya, jika mengalami kendala kekurangan permodalan," kata Budi.
Mengawali materi Rasidi selaku Kepala Unit UlaMM Batulicin PNM Cabang Banjarmasin menjelaskan terkait inovasi sumber permodalan alternatif untuk petani milenial. Di PNM memiliki tiga layanan PNM, di antaranya modal finansial, modal intelektual, dan modal sosial.
PNM Cabang Banjarmasin terdapat pembiayaan berupa PNM Mekar bagi Perempuan Sejahtera dengan peminjaman Rp10 juta, dan PNM ULaMM yang berupa pembiayaan lanjutan untuk usaha mikro kecil dengan maksimal pembiayaan Rp200 juta.
Dilanjutkan pemateri kedua dari Sulasih seorang petani perempuan dari Sungai Loban, yang mengisahkan pengalaman bergelut dalam dunia pertanian dalam komoditas seledri dan selada secara hidroponik.
Sulasih sendiri mulai terjun sejak 2029, dan beralih ke hidroponik 2021, dan serta semakin berkembang setelah menerima HK atau bantuan agribisnis dari Kementan, dan juga mengakses KUR.
Editor : Mahfud