DEPOK, iNewsDepok.id - Atlet tembak asal Turki Yusuf Dikec, menjadi sorotan dan viral di media sosial karena penampilannya di Olimpiade Paris 2024 pada Rabu, 31 Juli 2024. Publik memuji gaya peraih medali perak itu yang tampak sangat santai bahkan terkesan 'agak lain' lantaran terlihat tampil tanpa menggunakan peralatan khusus saat menembak.
Dalam foto-fotonya yang viral saat turun di kompetisi beregu campuran air pistol 10 meter di Chateauroux Shooting Center, Prancis tengah, Dikec terlihat memasukkan satu tangan ke saku celana dengan santai dan percaya diri.
Atlet berusia 51 tahun itu juga dipuji karena tidak menggunakan perlengkapan berteknologi tinggi seperti lensa khusus dan headphone peredam bising seperti yang digunakan rivalnya dari Serbia.
Banyak penembak mengenakan pelindung mata atau penutup mata di satu mata untuk mengurangi gangguan dari silaunya lampu. Alat ini juga membantu mendapatkan fokus yang lebih baik bagi mata yang melihat ke bawah.
Banyak warganet menyebut Dikec tidak mengenakan perlengkapan menembak apa pun. Bahkan salah satu warganet berkelakar bahwa saking santainya, Dikec seperti orang yang baru bangun tidur lalu langsung mengikuti olimpiade menembak.
"Hai kawan, dia (Dikec) terlihat mengikuti olimpiade ketika dia baru bangun tidur pagi ini," kutip pemilik akun @1806patrick di laman X.
Namun, hal itu tidak sepenuhnya benar karena Dikec mengenakan penyumbat telinga berwarna kuning untuk menghalangi gangguan atau kebisingan saat menembak. Hanya saja, peralatan itu tidak terlihat dari sudut fotonya yang viral.
Dikec mengaku tidak menyangka aksinya saat menembak akan mendapat banyak perhatian dunia. Namun, dia tampak menikmati fotonya yang viral di media sosial dengan mengunggah ulang ke laman Instagram-nya.
Menjadi sorotan, Dikec angkat suara mengenai posisi menembaknya yang banyak dibicarakan netizen. Menurutnya, gaya yang terlihat santai itu adalah posisi menembak yang normal.
"Ini sebenarnya posisi menembak saya yang normal. Ini membantu menjaga tubuh lebih seimbang dan stabil. Ayunan sekecil apa pun dapat menyebabkan penyimpangan," kata Dikec, dikutip dari Turkiye Today, Kamis (1/8/2024).
Dia juga mengungkap fakta di balik gaya santainya, yang disebut-sebut warganet. Ternyata dia justru tidak santai bahkan mengaku grogi, tidak seperti yang terlihat masyarakat yang menyaksikannya.
"Kelihatannya mudah dari luar, tetapi badai sedang berkecamuk di dalam diri kami," kata Dikec saat diwawancarai penyiar Turki TGRT.
Pertandingan yang diadakan di Chateauroux Shooting Center itu merupakan pertandingan yang mendebarkan bagi Dikec dan rekannya Tarhan karena keduanya nyaris meraih emas dengan skor akhir 16-14. Keduanya kalah di final melawan Serbia.
Meskipun kalah tipis, penampilan pasangan Turki tersebut dirayakan sebagai pencapaian bersejarah bagi negara mereka karena menjadi medali Olimpiade pertama bagi Turki dalam bidang menembak.
Namun, Dikec mengaku tak puas dengan raihan perak tersebut. Dia menargetkan untuk meraih medali emas di Olimpiade 2028.
"Kami datang dengan doa 85 juta. Target kami adalah medali emas. Kami akan memenangkannya pada tahun 2028," katanya.
"Saat menembak, Anda memikirkan beban 85 juta orang. Ini olimpiade kelima saya. Kami tidak pulang dengan tangan hampa. Kami sudah mempersiapkan diri dengan baik. Kami akan memenangkan medali emas pada tahun 2028," ujarnya.
Dikec juga memotivasi anak muda dengan menekankan medali yang diperolehnya merupakan hasil kerja keras dan tak kenal lelah selama 24 tahun.
"Ini adalah hasil dari usaha selama 24 tahun. Meskipun kami sudah tua, orang muda dapat meneruskan olahraga ini hingga usia lanjut. Mereka telah melihat bahwa kerja keras yang tak kenal lelah dapat membuahkan hasil," kata Dikec.
Dikec yang berhasil meraih medali perak di nomor beregu campuran pistol angin 10 meter bersama atlet senegaranya Sevval Ilayda Tarhan, lahir 1 Januari 1973 di Goksun, Kahramanmaras. Yusuf Dikec ternyata seorang penembak kawakan dan pensiunan perwira di Komando Umum Gendarmerie.
Atlet tembak Turki. Foto: Instagram/yusufdikecofficial
Gendarmerie atau polisi khusus adalah salah satu aparat penegak hukum di Turki di bawah Kementerian Dalam Negeri Turki. Tugasnya memelihara ketertiban umum di wilayah yang berada di luar yurisdiksi kepolisian, umumnya di daerah perdesaan, menjamin keamanan dalam negeri serta melaksanakan tugas khusus lain.
Saat ini, Dikec aktif sebagai anggota Ankara Jandarma Gucu Spor Kulubu Dernegi. Dilansir dari Turkiye Today, Yusuf Dikec lulus dari Sekolah Pelatihan dan Pendidikan Fisik Universitas Gazi di Ankara. Dia kemudian memperoleh gelar Magister Kepelatihan dari Universitas Selcuk di Konya.
Dikec diketahui fasih berbahasa Inggris dan Turki. Pengalamannya yang luas di dunia olahraga dibuktikan dengan rekor Olimpiadenya yang mengesankan. Dia telah tampil mewakili Turki di lima Olimpiade, yakni 2008, 2012, 2016, 2020, dan Olimpiade 2024. Dia juga memenangkan medali di Mediterranean Games 2013 di Mersin.
Dikec juga memenangkan dua medali emas di Kejuaraan Dunia Federasi Olahraga Menembak Internasional (ISSF), satu medali emas di Piala Dunia ISSF, dan lima medali emas di Kejuaraan Menembak Eropa.
Editor : M Mahfud