DEPOK, iNewsDepok.id - Calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak dengan senapan AR-15 saat kampanye di Pennsylvania. Pihak Secret Service tidak mengungkapkan identitas dan ciri fisik penembak tersebut.
Dari lokasi kejadian, petugas Secret Service hanya mengamankan senapan AR-15, diduga kuat merupakan senjata sniper untuk menembak Trump.
Dilansir beragam sumber, Senin (15/7/2024), AR-15 (Armalite model 15) adalah senapan semi otomatis, yang mirip dengan senapan otomatis varian M16 atau karabin M4, banyak dimiliki dan dipasarkan untuk sipil.
Senapan AR-15 digandrungi masyarakat sipil Amerika Serikat (AS), karena memiliki banyak pilihan modifikasi dan umumnya memiliki pegangan pistol, popor lipat atau teleskopik, laras melingkar, dan tempat bayonet. Senapan ini juga tergolong murah bagi warga sipil AS.
Senapan AR-15 original buatan ArmaLite/Colt awalnya merupakan senapan purwarupa yang diikutsertakan dalam tender senapan AS, yang akhirnya diadopsi menjadi senapan M16.
AR-15 bahkan bisa dibeli oleh semua orang di AS dengan harga antara USD500-1.000 (Rp5,3-13 juta). National Shooting Sports Foundation memperkirakan ada antara Rp5-8,2 juta senjata ini yang beredar di pasaran.
Melansir The Guardian, saat ini petugas sedang menyelidiki apa yang mereka curigai sebagai upaya untuk pembunuhan terhadap Donald Trump. Mereka belum berbicara kemungkinan insiden ini sebagai aksi teroris
Juru bicara Secret Service Anthony Gugliemi mengatakan di X: ”Mantan presiden aman”. Menurutnya, lebih dari selusin tembakan dilepaskan pelaku, sehingga mendorong para agen yang melindungi Trump untuk menyerangnya di tengah kepanikan yang terjadi.
AR-15 adalah senapan dengan sejarah panjang dan kompleks. Memiliki peran penting dalam militer AS dan menjadi populer di kalangan masyarakat sipil.
Namun, penggunaannya dalam sejumlah kasus penembakan massal di AS telah menimbulkan perdebatan sengit tentang kontrol senjata.
Senapan AR-15 dengan berbagai varian. Foto: Reuters/Joshua Roberts
Editor : M Mahfud