get app
inews
Aa Text
Read Next : Perjanjian Ekslusivitas Hambat Perkembangan Otomotif Dalam Negeri, Butuh Campur Tangan KPPU

Lama Tak Terdengar dan Belum Terungkap, Ini Kabar Terbaru Kasus Akseyna

Jum'at, 07 Juni 2024 | 11:39 WIB
header img
Akseyna Ahad Dori, mahasiswa MIPA UI yang tewas dibunuh. Foto: Ist

DEPOK, iNewsDepok.id - Polres Metro Depok kembali mengusut kematian mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI), Akseyna Ahad Dori alias Ace yang jasadnya ditemukan di Danau Kenanga UI pada 2015 lalu. Peristiwa itu masih menjadi misteri selama sembilan tahun, dan masih menjadi pekerjaan rumah kepolisian yang belum tuntas.

Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Arya Perdana mengatakan bahwa beberapa kendala harus dihadapi kepolisian dalam mengungkap kasus kematian Akseyna

"Ya kendalanya begini karena memang penemuan korban yang pertama itu kan kita tidak langsung mengenali korbannya siapa. Jadi kalau saya baca dari berita acara sudah ditemukan, setelah itu kita tidak tahu itu identitasnya siapa gitu itu di awal," kata Arya kepada wartawan di Mapolres Metro Depok, Jumat (7/6/2024).

Arya menambahkan bahwa jasad Akseyna baru dapat dikenali sekitar 4-5 hari sehingga menjadi penghambat dari awal proses penyelidikan.

"Sehingga sampai empat atau lima hari kemudian setelah orang tua korban datang orang tua korbanlah yang mengerti 'oh ini anak saya'. Ini ternyata identik dengan barang-barang yang pernah diberikan dan dimiliki oleh korban. Sehingga lima hari dari penemuan jenazah ini itulah yang membuat kita terhambat melakukan penyelidikan di awal," ujar Kapolres Metro Depok.

Arya menyebut, proses autopsi juga baru dilakukan setelah jasad diketahui tersebut. Kemudian karena saking lamanya kasus ini diungkap, tempat kejadian perkara (TKP) mulai dari Danau Kenanga hingga rumah kos pun banyak yang berubah di tahun 2015.

Selain itu, kasus kematian Akseyna pun sempat menjadi atensi Polda Metro Jaya sebelum akhirnya dikembalikan ke Polres Metro Depok.

"Baru setelah itu kita melakukan autopsi ketika melakukan pencarian lagi ke TKP ke rumah kos korban. Dalam waktu lima hari tentu sudah banyak yang terjadi dan sudah banyak yang berubah itu di tahun 2015 ya pada saat itu. Bahkan kasus ini sempat ditarik ke Polda lalu dikembalikan lagi ke Polres," jelasnya.

Lebih lanjut, Arya mengerahkan jajaran Satreskrim Polres Metro Depok semaksimal mungkin untuk mengungkap kasus kematian Akseyna dengan tantangan tersendiri. Ia menargetkan agar secepatnya kasus kematian Akseyna segera terungkap.

"Sekarang dengan kondisi yang seperti ini kita berupaya secara maksimal untuk menemukan yang lima hari yang lima hari miss itu kira-kira yang miss itu apa, enggak mudah untuk kembali ke 2015 dan mencari lima hari yang hilang itu apa-apa saja sudah berubah," ujarnya.

"Target deadline secepatnya kalau bisa kita bisa ungkap kasus ini akan lebih baik. Karena gini setiap pimpinan di Polres ini tujuannya adalah membuat situasi dapat menjadi lebih baik itu tujuannya, enggak pernah kita berniat untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. Tujuannya adalah membuat Depok menjadi lebih baik termasuk mengungkap kejahatan-kejahatan yang belum terungkap," tutur dia.

Perlu diketahui, sembilan tahun lalu, sesosok mayat mengambang ditemukan di Danau Kenanga UI tanpa identitas dengan luka memar. Pada mayat tersebut, ditemukan tas ransel berisi batu bata diduga untuk membuat jenazah korban tenggelam. Saat ditemukan, korban mengenakan jaket bertuliskan Universitas Indonesia.

Korban itu diidentifikasi dan diketahui bernama Akseyna Ahad Dori. Jasadnya ditemukan mengapung di Danau Kenanga Universitas Indonesia pada Kamis 26 Maret 2015 pukul 09.55 WIB.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut