get app
inews
Aa Text
Read Next : 1 dari 3 Anak Balita Anemia, Pentingnya Kombinasi Zat Besi dan Vitamin C untuk Serap Maksimal

SGM Eksplor Beri Bantuan Dana Pendidikan untuk 70 Anak Indonesia

Rabu, 05 Juni 2024 | 21:44 WIB
header img
SGM Eksplor berikan bantuan dana pendidikan senilai Rp2 Miliar. Ki-ka: Kak Seto, Patrisia Marlina, dan Arumi Bachsin. Foto: Ist

JAKARTA, iNewsDepok.id - Dalam rangka ulangtahun ke-70, PT Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM Eksplor), sebagai pelopor produk nutrisi anak di Indonesia sejak 1954, meluncurkan program istimewa untuk membantu anak-anak Indonesia meraih masa depan yang lebih cerah. Program ini berupa bantuan dana pendidikan senilai Rp2 Miliar untuk 70 anak di tingkat Sekolah Dasar (SD) di berbagai daerah di Indonesia.

“SGM Eksplor percaya bahwa anak-anak adalah aset bangsa yang penting. Dengan memupuk potensi mereka sejak dini, kita dapat membangun generasi penerus yang unggul dan membawa kemajuan bagi bangsa. Sejalan dengan visi pemerintah dalam membangun Generasi Emas 2045, oleh karena itu, SGM Eksplor juga ingin membantu anak-anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas melalui program bantuan dana pendidikan ini,” ujar Patrisia Marlina, Head of Brand SGM Eksplor saat konferensi pers “Menuju #70TahunSGM: Peluncuran Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) untuk Anak #GenerasiMaju Indonesia” di Kembang Goela Restoran, Semanggi, Jakarta Selatan pada Rabu, 05 Juni 2024.

Program ini terbuka untuk seluruh anak Indonesia berusia 1-6 tahun dan sedang bersekolah di tingkat SD (Sekolah Dasar). Pendaftaran dibuka mulai dari 7 Juni hingga 31 Juli 2024. Untuk mengikuti program ini, para ibu dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Beli produk SGM Eksplor untuk si kecil.
  2. Temukan kode unik di dalam kemasan produk.
  3. Kunjungi website www.generasimaju.co.id.
  4. Masukkan kode unik dan data diri anak.
  5. Jelaskan mengapa anak Anda pantas mendapatkan bantuan dana pendidikan.

Drs. I Nyoman Rudi Kurniawan, M.T selaku Direktur Sekolah Menengah Pertama dari Kemendikbudristek RI memaparkan, “Pendidikan dasar merupakan jenjang krusial karena di jenjang ini anak-anak memperoleh pengetahuan dasar, keterampilan, dan nilai-nilai yang akan membentuk karakter mereka di masa depan. Saat ini kondisi pendidikan di Indonesia masih mengalami krisis pembelajaran dimana Asesmen Nasional (AN) 2021 menunjukkan bahwa Indonesia mengalami darurat literasi - terdapat 1 dari 2 peserta didik belum mencapai kompetensi minimum literasi. Tantangan lain yang dihadapi adalah penguatan karakter anak bangsa agar mereka tidak hanya memiliki kompetensi literasi dan numerasi, namun juga memiliki karakter yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Untuk itu, Kemendikbudristek mengeluarkan beberapa kebijakan yang salah satunya  kebijakan Merdeka Belajar dan dikeluarkan untuk membantu terwujudnya sekolah yang kita cita-citakan dan dilakukan melalui program Gerakan Sekolah Sehat yang berfokus pada 5S, yaitu: Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa, dan Sehat Lingkungan. Tentunya dalam mengatasi segala tantangan pemerataan akses pendidikan ini diperlukan kolaborasi lintas sektor yang kuat dimana Pemerintah, sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat luas perlu bersatu padu dan bekerja sama. Dengan demikian, kami sangat mengapresiasi komitmen dan inisiatif mulia PT Sarihusada Generasi Mahardhika melalui Program Beasiswa 70 Anak Indonesia yang memberikan kesempatan kepada anak-anak Indonesia untuk meraih pendidikan yang lebih baik demi terwujudnya generasi emas 2045. Apalagi pendidikan adalah hak setiap anak dan merupakan kunci untuk membuka peluang di masa depan”.

Prof. Dr. Seto Mulyadi, M.Si., Psikolog atau yang akrab disapa Kak Seto selaku Ketua Umum LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia) memaparkan fakta jumlah Angka Putus Sekolah (APS) yang di dominasi tingkat SD, “Setiap anak Indonesia berhak memperoleh akses pendidikan dan nutrisi selain pola asuh yang baik, sebagai fondasi penting agar mereka tumbuh menjadi generasi maju. Namun sayangnya, masih ada anak-anak Indonesia yang menghadapi tantangan untuk maju, terutama terhadap akses pendidikan. Terdapat lebih dari 40.000 anak Indonesia putus sekolah di tingkat Sekolah Dasar. Padahal, jenjang pendidikan dasar bagi seorang anak merupakan tahap krusial dan sangat berpengaruh bukan hanya pada perkembangan akademis, tetapi juga pembentukan pribadi anak. Ini menjadi kunci pada berbagai aspek perkembangan dalam membentuk wawasan dan kemampuan dasar yang diperlukan anak untuk fase kehidupan selanjutnya.”

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut