JAKARTA, iNews.id - Ternyata untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD) tidak cukup menjalani pola hidup bersih dan sehat, tetapi juga menghindari pemakaian warna-warna tertentu yang disukai nyamuk.
Studi terbaru dari University of Washington menunjukkan ada beberapa warna yang terlihat lebih menarik bagi nyamuk Aedes aegypti, penyebab demam berdarah, virus Zika, dan chikungunya yang mematikan.
BACA JUGA:
Simak Kriteria Pasien COVID-19 Anak yang Boleh Isolasi Mandiri
Penelitian dilakukan dengan mengamati nyamuk berperilaku dengan berbagai aroma dan isyarat visual, hingga akhirnya para ilmuwan bisa mengidentifikasi warna pakaian mana yang memikat lebih banyak nyamuk.
Dari hasil studi penelitian yang dipublikasikan melalui jurnal Nature Communications itu, warna-warna yang menarik minat nyamuk adalah merah, oranye, hitam, dan cyan (warna biru kehijauan salah satu subtraktif primer dengan warna merah), seperti dikuti dari New York Post, Jumat (18/2/2022)
BACA JUGA:
Daya Tahan Tubuh Meningkat dengan Konsumsi Vitamin E
Ada juga warna-warna yang membuat nyamuk tidak tertarik sama sekali, yakni warna hijau, ungu, biru dan putih.
Selain warna, Profesor Jeffrey Riffell, profesor biologi dari University of Washington mengatakan semua udara panas yang manusia hembuskan khususnya karbondioksida (CO2) juga sangat menarik minat nyamuk.
“Nyamuk tampaknya menggunakan bau untuk membantu mereka membedakan apa yang ada di dekatnya, seperti inang untuk digigit,” kata Profesor Jeffrey yang juga merupakan penulis studi penelitian.
Lebih lanjut menurut Proffesor Jeffrey, saat nyamuk mencium senyawa tertentu, seperti karbon dioksida dari napas kita, aroma itu merangsang mata untuk memindai warna tertentu dan pola visual lainnya, yang terkait dengan inang yang potensial untuk didatangi.
Bahkan setelah menyemprotkan CO2, nyamuk tidak tergerak oleh warna putih, hijau, biru, dan ungu, tetapi warna merah, oranye, cyan, dan hitam membuat nyamuk mendambakan manusia.
Kemungkinan karena warna-warna itu bisa dilihat di permukaan kulit manusia dengan puncak yang lebih rendah pada panjang gelombang hijau. Itu mengacu pada warna yang memiliki panjang gelombang lebih pendek pada spektrum warna yang terlihat seperti hijau, biru dan ungu.
Profesor Jeffrey mengungkapkan tidak mengherankan mengapa nyamuk lebih memilih warna dengan panjang gelombang yang lebih panjang seperti merah, oranye dan kuning.
“Kepekaan terhadap warna oranye dan merah berkorelasi dengan daya tarik kuat nyamuk terhadap spektrum warna kulit manusia,” demikian bunyi keterangan dalam laporan penelitian tersebut.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani