JAKARTA, iNews.id - Anak-anak yang terinfeksi COVID-19 boleh melakukan isolasi mandiri di rumah, namun harus di bawah pemantauan ketat orang tua.
Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Yogi Prawira, Sp.A(K) mengungkapkan isolasi mandiri dapat dilakukan di rumah guna menghindari rumah sakit atau fasilitas kesehatan penuh.
“Dengan catatan orang tua atau pengasuh harus memantau ketat anak yang terpapar COVID-19," kata dr. Yogi, dalam keterangan resminya, Kamis (17/2/2022).
BACA JUGA:
Bertambah 63.956 pada 17 Februari, Kasus COVID-19 di Indonesia Tembus 5 Juta
Sementara menurut Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), kasus positif COVID-19 pada anak-anak Indonesia telah mengalami peningkatan 100 kali lipat di awal Februari 2022, dibandingkan dengan kasus positif pada Januari 2022.
"Artinya, Indonesia telah resmi memasuki gelombang ke-3 COVID-19 dengan adanya peningkatan kasus luar biasa seperti yang tengah kita alami saat ini."
Namun, sekitar 70 persen di antaranya mengalami gejala ringan atau bahkan tanpa gejala.
Berikut kriteria pasien COVID-19 anak yang boleh melakukan isolasi mandiri di rumah:
BACA JUGA:
Daya Tahan Tubuh Meningkat dengan Konsumsi Vitamin E
- Bila tidak mengalami gejala apa pun, atau punya gejala ringan seperti batuk, pilek, demam, diare, muntah dan ruam-ruam.
- Anak yang masih aktif, bisa makan dan minum.
- Anak yang saturasi oksigen dalam keadaan istirahat di atas 95 persen.
- Tidak ada desaturasi saat aktivitas.
- Tidak mengalami sesak napas.
- Lingkungan rumah atau kamar punya ventilasi yang baik dan tidak punya komorbid seperti obesitas.
Lebih lanjut menurut dr. Yogi, pengasuh atau orang tua harus senantiasa memantau anak, seperti memantau suhu badan, laju nafas, cek saturasi secara rutin, memberikan asupan makanan dan nutrisi yang baik, serta mendampingi aktivitas anak.
Berikan juga pengertian kepada anak kenapa mereka harus menjalani isolasi agar mereka lebih mengerti situasi dan kondisi yang sedang terjadi.
Jika diperlukan konsultasi dengan dokter spesialis anak, lakukan telekonsultasi dengan berbagai platform yang sudah tersedia.
"Orang tua dianjurkan ke fasilitas atau layanan kesehatan yang melayani pasien COVID-19, jika anak memiliki komorbid atau tidak kunjung membaik setelah isolasi mandiri,” kata dr. Yogi.
Ikatan Dokter Anak Indonesia mengimbau orang tua untuk tidak panik dan tetap waspada dengan memperketat protokol kesehatan di mana pun mereka berada serta memenuhi vaksinasi jika usia sudah mencukupi.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani