get app
inews
Aa Read Next : Tragedi SMK Lingga Kencana, 29 Siswa Dirawat di RS Bhayangkara Brimob Kelapa Dua

Terungkap! Bus Maut Rombongan SMK Lingga Kencana Berstatus AKDP dan Menyalahi Perizinan

Minggu, 12 Mei 2024 | 16:01 WIB
header img
Senyum ceria siswa SMK Lingga Kencana Depok sebelum kecelakaan maut di Subang. Foto: Istimewa

DEPOK, iNewsDepok.id - Dinas Perhubungan Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah menyebut bus maut yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok dan mengalami kecelakaan di Subang, Jawa Barat masih berstatus sebagai bus antarkota dalam provinsi (AKDP).

Pihak Dishub Kabupaten Wonogiri tersebut juga menilai, pihak pemilik bus menyalahi dokumen perizinan trayek.

"Kaitannya dengan kewenangan kami kan uji KIR. Dari dokumen kami, uji KIR ini berakhir Desember 2023, tapi statusnya itu masih AKDP," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Wonogiri Waluyo di Wonogiri, kepada wartawan, Minggu (12/5/2024).

Pihaknya juga menjelaskan, bus dengan nama Trans Putera Fajar dengan nomor polisi AD 7524 OG tersebut dinyatakan terlambat uji KIR.

Waluyo menambahkan, seharusnya uji KIR dilakukan secara berkala setiap enam bulan sekali. Ia mengatakan untuk uji KIR meliputi uji umum, yakni kelaikan dan uji administrasi.

Pihaknya juga sudah menyerahkan dokumen terakhir ke Dinas Perhubungan Kabupaten Subang, Jabar.

"Jadi sekarang sudah diambil alih oleh sana. Sesuai data yang sekarang ada, uji KIR sudah terlambat dan belum diujikan lagi," katanya.

Sementara itu, dikatakannya, sesuai dengan dokumen bus tersebut, awalnya bernama Jaya Guna HG.

"Semua sudah dikonfirmasi, sifatnya bus itu sudah dilepas. Kalau kemudian terjadi seperti ini kan di luar kendali kami," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mengakui hal ini saat mengunjungi SMK Lingga Kencana pada Minggu (12/5/20224). Idris menjelaskan, bus tersebut merupakan langganan pihak sekolah dari perusahaan lain di luar Depok, dan memiliki MoU untuk transportasi wisata para siswa.

"Bus pariwisata ini kalau enggak salah bukan dari sekitar Depok, karena memang ini langganan mereka di perusahaan ini sudah ada MoU," ucap Idris.

Peristiwa ini menjadi tamparan keras bagi dunia pendidikan dan transportasi di Depok.

Idris menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh, termasuk koordinasi lebih kuat antara sekolah dan dinas terkait untuk memastikan keamanan dan kelayakan armada yang digunakan dalam kegiatan sekolah.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut