Kuliah di UGM dan Mendapat Beasiswa LPDP
Hanif berhasil diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM) jurusan Sastra Indonesia. Pada awal kuliah, ayahnya sempat ragu karena masalah biaya.
Namun, semangatnya tidak padam. Hanif berjualan majalah keliling sambil mencari beasiswa. Pada semester kedua, Hanif berhasil mendapatkan beasiswa Bidikmisi.
Di jurusan Sastra Indonesia UGM, Hanif merupakan satu-satunya mahasiswa penyandang disabilitas. Menurutnya, ia bisa bertahan karena memiliki inisiatif untuk meminta bantuan teman dan dosen.
"Sebenarnya, materi kuliah sudah ada di powerpoint, saya bisa memahaminya. Jika ada yang kurang jelas, saya bisa bertanya pada dosen. Kemudian dosennya menjelaskannya atau teman saya mencatatnya, dan saya melihat catatan teman," kata Hanif.
"Kadang-kadang dosennya bahkan Profesor di UGM menulis jawaban di papan tulis. Jika saya masih kesulitan, saya mencari bahan bacaan di perpustakaan. Orang seperti saya harus memiliki inisiatif untuk banyak membaca," tambahnya.
Hanif sering menulis artikel ilmiah dan pernah mempresentasikannya di Malaysia dan Thailand. Selain itu, ia juga aktif di bidang non-akademik, sehingga memiliki banyak jaringan.
Impian Hanif adalah menjadi pengajar atau dosen, oleh karena itu ia memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang S2. Beruntungnya, ia mendapatkan beasiswa LPDP jalur afirmasi disabilitas di UGM.
Setelah lulus S2 dan menjadi asisten dosen, ia ditawari menjadi guru di SMA asalnya. Di sana, ia mengajar siswa yang memiliki kondisi seperti dirinya.
"Sekarang, ada empat siswa yang memiliki disabilitas di sekolah itu, termasuk yang memiliki disabilitas mental dan intelektual. Saat saya mengajar, saya menggunakan ponsel. Jika ada pertanyaan, siswa bisa menuliskannya atau menggunakan ponsel. Sebenarnya, saya tidak mengalami kesulitan, bahkan saya menjadi wali kelas meskipun baru sebentar. Pihak sekolah, guru, dan siswa sudah percaya padaku," ucap Hanif.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta