DEPOK, iNewsDepok.id - Panglima Perang Tentara Romawi Bizantium, George Todzira sudah berhadap-hadapan dengan Sahabat Nabi, Khalid bin Walid radhiallahu dalam Perang Yarmuk.
Kedua panglima perang ini sudah berhadap-hadapan dan tinggal memberi perintah kepada pasukannya untuk saling menyerbu lawan.
Namun hidayah Allah Ta'ala turun disaat-saat yang menegangkan tersebut. Pedang dan tombak sudah terhunus siap menebas lawan. Busur dan anak panahnya pun sudah terpasang siap dilepaskan menerjang lawan.Namun kehendak Allah Ta'ala tidak ada yang mengira.
Saat yang menegangkan itu George Todzira justru terlibat perbincangan dengan Khalid bin Walid. Pada perbincangan head to head inilah turun hidayah Allah Ta'ala kepada George Todzira. Hidayah menyelimuti kablu dan hati George Todzira hingga dia berucap dua kalimat syahadat dan memeluk Islam sebagai Mualaf.
Namun sebelum George Todzira yakin terhadap kebenaran Islam dan turunnya hidayah Allah, terjadi dialog yang sangat serius dengan seterunya Khalid bin Walid.
Dari Tarikh al-Umam wa –ar-Rusul wa al-Muluk oleh Ibnu Jarir ath-Thabari, jilid 3, halaman 398-400, dikisahkan isi dialog tersebut.
George berkata, “Wahai Khalid, jawablah pertanyaanku dengan jujur. Jangan berbohong, karena orang yang merdeka tidak pantas berbohong. Jangan pula kau tipu aku, karena orang yang mulia tidak akan menipu”. George melanjutkan, “Apakah Allah menurunkan pedang dari langit kepada Nabi kalian, lalu memberikannya kepadamu? Kemudian tidaklah pedang itu berjumpa dengan suatu kaum, kecuali ia berhasil mengalahkannya?
“Tidak”, jawab Khalid singkat.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar