Tidak hanya itu, konsumsi junk food secara teratur juga telah terkait dengan penurunan fungsi kognitif dan gangguan ingatan.
Dr. Andrew Collins, seorang neurolog terkemuka, menjelaskan, "Makanan tinggi lemak trans dan gula tambahan dapat merusak struktur otak dan mengganggu komunikasi antar sel saraf, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif, termasuk gangguan ingatan jangka pendek dan jangka panjang."
Baca Juga
Indonesia Bawa Solusi Nutrisi Hemat Biaya Atasi Stunting ke Panggung Dunia
Bagaimana Junk Food Mempengaruhi Kesehatan Tubuh?
Junk food dapat memengaruhi kesehatan tubuh melalui beberapa mekanisme, antara lain:
- Meningkatkan kolesterol jahat
Terlalu banyak lemak jenuh dalam junk food dapat meningkatkan produksi kolesterol “jahat” dalam tubuh. Kolesterol jahat dapat menumpuk di dinding pembuluh darah dan menyebabkan penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Hal ini meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke. - Meningkatkan gula darah
Terlalu banyak gula dalam junk food dapat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh. Gula darah yang tinggi dapat merusak sel-sel beta pankreas yang berfungsi menghasilkan insulin, hormon yang mengatur metabolisme gula. Hal ini dapat menyebabkan resistensi insulin atau diabetes. - Meningkatkan tekanan darah
Terlalu banyak garam dalam junk food dapat meningkatkan tekanan darah dalam tubuh. Garam dapat menarik cairan ke dalam pembuluh darah dan meningkatkan volume darah. Hal ini dapat membebani jantung dan pembuluh darah. Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan hipertensi, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke. - Meningkatkan berat badan
Junk food mengandung kalori yang tinggi, namun tidak memberikan rasa kenyang yang cukup. Hal ini dapat membuat kita makan lebih banyak dan lebih sering. Kalori yang berlebihan akan disimpan sebagai lemak dalam tubuh. Lemak yang menumpuk dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko berbagai penyakit kronis. -
Editor : Mahfud