JAKARTA, iNewsDepok.id - Setiap kota di berbagai negara memiliki cara unik dalam merayakan pergantian tahun. Brazil misalnya, terkenal dengan perayaan pantai yang menjadi pusat perhatian. Di New York, Amerika Serikat, tradisinya adalah berkumpul untuk menyaksikan bola besar, turun perlahan yang menandai dimulainya tahun baru.
Sementara di Jakarta, merayakan pergantian tahun lewat Malam Muda Mudi dengan berbagai kemeriahan. Salah satunya adalah Jakarnaval, parade kreasi di dunia kreatif. Inisiatif ini didukung oleh pertumbuhan intellectual property (IP) yang diakui oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Saat ini pertumbuhan kreatif di Indonesia sangat signifikan. Berdasarkan data dari Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, di tahun 2020, total kontribusi industri kreatif terhadap perekonomian Indonesia mencapai 7,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Pemprov DKI Jakarta, melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan kepercayaan penuh pada tim kreatif untuk menciptakan perayaan tahun baru yang menggambarkan Jakarta sebagai kota kreatif dan inovatif.
“Jakarta, sebagai salah satu kota kreatif di Indonesia, mendukung tumbuhnya Intellectual Property (IP) lokal. Parade berbagai kreasi dari industri kreatif dihadirkan sebagai sebuah medium yang langsung berinteraksi dengan masyarakat melalui kemeriahan parade Jakarnaval. Kegiatan ini diharapkan menjadi karnaval tahunan yang berkarakter dan dapat menjadi parade IP kuat yang menarik perhatian internasional, dan ke depannya dapat mengundang IP internasional untuk memeriahkan Malam Muda Mudi,” papar Creative Director SENIOR, Celerina Judisari yang mendapat kepercayaan dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pemprov DKI Jakarta dan berkolaborasi dengan PT Rahedira Reka Cipta sebagai tim kreatif yang menggabungkan semua potensi acara menjadi satu kesatuan yang meriah mulai dari Monas, Jl MH. Thamrin hingga Jl. Jend. Sudirman.
Jakarnaval melibatkan beragam karakter lokal, seperti JeKaTe yang merupakan ikon hasil kreasi dari Pemda DKI Jakarta; Fun Cican merupakan karakter imajinatif tentang kelinci berambut poni, sahabat anak Indonesia; Our Happiness merupakan karakter yang diciptakan untuk membuat kebahagian melalui ragam flora dan kreativitas mural; Cute Monster merupakan karakter berbagai monster lucu; Si Juki, seorang pria yang berusaha menjalani kehidupan dengan penuh semangat, kemudian ada Si Unyil, sebuah IP lama tentang kehidupan sehari-hari Unyil dan teman-temannya; Si Buta dari Gua Hantu, karakter legendaris olahan dari komik laris; Satria Dewa Gatotkaca sebuah karakter superhero lokal turunan dari kisah Mahabarata yang sudah difilmkan; hingga maskot Dufan juga turut berpartisipasi dalam menambah daya tarik parade.
Diharapkan, Jakarnaval akan terus berkembang menjadi parade hasil kreasi para industri kreatif di Indonesia yang kuat dan dinanti setiap tahunnya.
Celerina menambahkan bahwa perayaan tahun baru Malam Muda Mudi mendapatkan respons yang luar biasa karena disebut-sebut mirip dengan suasana di Times Square, New York, Amerika Serikat.
“Antusiasme masyarakat terlihat tak hanya dari banyaknya jumlah pengunjung yang dihadiri lebih dari 700 ribu pengunjung, tetapi juga mampu menciptakan atmosfer yang "mengglobal". Dengan konten yang menarik dan beragam, Malam Muda Mudi telah menjadi sebuah acara tahunan yang dinanti dan diharapkan dapat terus memikat perhatian masyarakat Ibu Kota dan sekitarnya. Kami mengapresiasi semua tim yang terlibat, sehingga Malam Muda Mudi berlangsung meriah dan sukses,” tambah Celerina.
Celerina Judisari, Creative Director SENIOR. Foto: Ist
Celerina mengusung konsep empowerment di Jakarnaval tahun ini dengan melibatkan berbagai pihak, seperti siswa SMK dan SMA dari seluruh Jakarta. Para peserta dari sekolah-sekolah seperti SMKN 59, SMKN 43, SMKN 41, dan lainnya ikut serta, menciptakan keragaman yang memukau dalam parade.
Selain Jakarnaval, berbagai kegiatan menarik juga dihadirkan, seperti Gemilang Silang Monas, 12 Panggung Hiburan, Kirana Jakarta, puluhan unplugged music & humanoid, serta UMKM. Semua diatur dengan sempurna, membentuk satu kesatuan harmonis di sepanjang Silang Monas, Jl M.H. Thamrin, dan Jl Jend. Sudirman.
Editor : M Mahfud