Pesawat Militer Turkiye Angkut Pasien Gelombang Kedua dari Gaza

ISTAMBUL, iNewsDepok.id - Pesawat militer kedua yang membawa para pasien Gaza dan pendampingnya tiba pada Senin di ibu kota Turkiye untuk mendapatkan perawatan medis.

Pesawat C-130, milik Kementerian Pertahanan Turkiye, mendarat bersama 26 pasien, 32 orang pendamping, dan personel medis yang didatangkan dari Gaza melalui Mesir.

Baca Juga

Presiden Erdogan Bersumpah akan Terus Dukung Gaza

Pesawat itu lepas landas dari Bandara Al Arish di Mesir dan mendarat di Bandara Militer Etimesgut di Ankara pada pukul 18.55 waktu setempat.

Para warga Palestina yang terluka dan pendampingnya disambut oleh Wakil Menteri Kesehatan Turkiye Tolga Tolunay.

Setibanya di bandara, pasien diangkut ke pusat kota dengan ambulans yang telah menunggu.

Baca Juga

Mesir Akan Tingkatkan Kiriman Bahan Bakar Harian ke Jalur Gaza

Pesawat itu membawa 1,2 ton obat-obatan dan pasokan kesehatan serta sembilan petugas kesehatan dikerahkan untuk membantu masyarakat di Gaza.

Menteri Kesehatan Turkiye Fahrettin Koca mengatakan “102 lainnya pasien dan orang yang terluka dari Gaza sedang dievakuasi dari Mesir ke negara kami hari ini dengan 105 orang pendamping untuk mendapatkan perawatan.”

Dia mengatakan persiapan telah selesai di Rumah Sakit Kota Ankara Etlik, Rumah Sakit Kota Ankara Bilkent dan Rumah Sakit Pelatihan dan Penelitian Yenimahalle.

Baca Juga

Paus Akan Jumpai Keluarga Sandera Hamas dan Warga Palestina

Serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Palestina Hamas telah menewaskan sedikitnya 19.453 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut otoritas kesehatan di Gaza.

Perang ini telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan setengah dari perumahan di wilayah pesisir itu rusak atau hancur dan hampir 2 juta orang mengungsi di wilayah padat penduduk tersebut.

Korban tewas Israel akibat serangan Hamas di Israel mencapai 1.200 orang, sementara lebih dari 130 sandera Israel masih ditahan oleh kelompok Palestina di Gaza, menurut laporan resmi.

Editor : M Mahfud