get app
inews
Aa Text
Read Next : Kecam Serangan Ilegal Israel ke Suriah di Masa Transisi, DPR Dorong Pemerintah RI Ambil Sikap

Menlu AS Blinken Minta Israel Hentikan Kekerasan di Tepi Barat

Jum'at, 17 November 2023 | 15:15 WIB
header img
Menlu AS Antony Blinken meminta Israel mengambil langkah untuk menghentikan kekerasan terhadap warga Palestina. Foto: AFP/Getty Image

DEPOK, iNewsDepok.id - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken meminta Israel mengambil langkah “mendesak” untuk menghentikan kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

Diplomat terkemuka AS menyampaikan seruan tersebut melalui panggilan telepon dengan Benny Gantz, seorang pemimpin oposisi berhaluan tengah yang bergabung dengan kabinet masa perang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.

Blinken “menekankan kebutuhan mendesak akan langkah-langkah afirmatif untuk meredakan ketegangan di Tepi Barat, termasuk dengan menghadapi meningkatnya tingkat kekerasan ekstremis pemukim,” kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.

Blinken juga membahas upaya untuk “meningkatkan dan mempercepat” pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, menjamin pembebasan tawanan yang ditahan oleh Hamas, dan mencegah perang meluas menjadi konflik yang lebih luas, kata Departemen Luar Negeri.

Kekerasan pemukim Israel telah meningkat secara signifikan sejak dimulainya perang Israel-Hamas, meningkat dari rata-rata tiga insiden menjadi tujuh insiden per hari, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OHCA).

Komentar Blinken muncul ketika pasukan Israel melakukan serangan baru di Tepi Barat yang diduduki dan melanjutkan operasi militer di beberapa rumah sakit besar di Gaza, memaksa mereka untuk menghentikan operasi.

Kantor berita Palestina Wafa melaporkan pada hari Kamis bahwa pasukan Israel menyerbu kota Jenin di utara, mengerahkan penembak jitu dan lebih dari 80 kendaraan militer dan buldoser di sekitar kamp pengungsi.

Dalam sebuah postingan di Telegram, Brigade Qassam, sayap militer Hamas, mengatakan mereka bertempur “bersama semua kelompok perlawanan lainnya di kamp tersebut” dan menargetkan tentara Israel “dengan tembakan keras dan alat peledak”.

Beberapa desa di sekitar Jenin, termasuk Jalboun, Beit Qad, Faqqua, dan Deir Abu Da'if, juga digerebek, menurut Wafa.

Di Gaza, Tareq Abu Azzoum Dilansir Al Jazeera mengatakan militer Israel telah melanjutkan serangan terhadap kamp pengungsi Jabalia di utara daerah kantong tersebut, menghantam beberapa rumah tempat tinggal.

“Penting untuk disebutkan bahwa kamp pengungsi Jabalia telah mengalami banyak serangan oleh pasukan pendudukan Israel dan ratusan warga sipil terbunuh di kamp ini, yang dianggap sebagai kamp terpadat di Jalur Gaza,” kata Abu Azzoum.

Penduduk di Jabalia mencari perlindungan di tempat penampungan PBB yang dekat dengan Rumah Sakit Indonesia, di mana layanan terhenti karena serangan Israel, dan staf serta pasien sangat kekurangan makanan dan air.

Pasukan Israel juga terus menduduki Rumah Sakit al-Shifa, fasilitas medis terbesar di wilayah kantong tersebut, dimana para pejabat Israel mengklaim telah menemukan senjata dan bukti lain yang membuktikan keberadaan pusat komando Hamas. Hamas dan dokter di rumah sakit tersebut membantah klaim Israel bahwa kompleks tersebut telah digunakan untuk melakukan operasi militer.

“Pasien menerima perawatan medis di dalam rumah sakit, dan mereka tidak memiliki cukup makanan dan air untuk bertahan hidup. Selain luka parah yang mereka alami, mereka juga menghadapi kelaparan,” kata Abu Azzoum.

“Tidak ada bantuan kemanusiaan yang dikirim ke rumah sakit di utara Jalur Gaza, termasuk Rumah Sakit al-Shifa yang ditempati tentara Israel,” ujarnya.

Editor : Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut