JAKARTA, iNews.id - Kesadaran untuk menjalankan bisnis secara berkelanjutan semakin meningkat pasca pandemi COVID-19. Bahkan, program transisi energi yang mencakup dekarbonisasi industri dianggap sebagai bagian dari upaya membangun ketahanan ekonomi nasional.
Tidak bisa disangkal, upaya mencapai netralitas karbon dan meningkatkan efisiensi energi saat ini menjadi perhatian berbagai sektor, termasuk sektor bisnis dan perbankan.
PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) selalu memprioritaskan prinsip berkelanjutan dan aktif menerapkan dekarbonisasi dalam operasional bisnisnya.
Salah satu upaya dari Bank BTPN adalah melalui pelaksanaan Sustainability Seminar 2023 dengan tema "Mengatasi Perubahan Iklim melalui Inisiatif Dekarbonisasi di Berbagai Sektor Bisnis."
Tujuannya adalah untuk berbagi pengetahuan kepada nasabah korporasi tentang usaha-usaha dekarbonisasi yang dapat dilakukan oleh berbagai sektor bisnis, bukan hanya sektor energi.
Dalam seminar dengan tema utama "Melampaui Transisi Energi: Menyasar Peluang dalam Menuju Ekonomi Netral Karbon," Bank BTPN menghadirkan pembicara dari berbagai bidang.
Acara ini merupakan tahun kedua dan dihadiri oleh setidaknya 200 tamu undangan dari 60 perusahaan, dan berlangsung di Java Ballroom Westin Hotel, Jakarta pada tanggal 12 Oktober.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Bank BTPN, Henoch Munandar, menekankan inisiatif dan komitmen Bank BTPN dalam mewujudkan dekarbonisasi sebagai kontribusi perusahaan dalam mendukung pemerintah dalam mengurangi emisi karbon.
Bank BTPN telah menetapkan sebuah rencana aksi untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2050.
Selain itu, seminar ini dihadiri oleh Abdul Malik Sadat Idris, Kepala Region I dari Kementerian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, yang membahas upaya pengurangan emisi di Indonesia sesuai dengan target yang diatur dalam Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia dan kebijakan makro dekarbonisasi industri di Indonesia.
Bank BTPN juga menghadirkan Lufaldy Ernanda, Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan, yang membahas perdagangan karbon dan peran berbagai pemangku kepentingan dalam mencapai emisi nol bersih, terkait dengan Peraturan OJK No. 14 tahun 2023 tentang Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon.
Pembicara kunci lainnya adalah Ignatius Denny Wicaksono, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 2 Bursa Efek Indonesia, yang membahas mekanisme harga, transaksi, dan perdagangan karbon, tantangan dalam implementasi perdagangan karbon, serta dampaknya terhadap bisnis dan investasi.
Sustainability Seminar 2023 "Mengatasi Perubahan Iklim melalui Inisiatif Dekarbonisasi di Berbagai Sektor Bisnis" hadir dalam empat sesi yang membahas topik-topik berbeda dari berbagai pembicara untuk memberikan pandangan yang komprehensif mengenai upaya dekarbonisasi.
Bank BTPN juga bekerja sama dengan Principal for Policy & Program Indonesia Business Council (IBC) Nanda Noor sebagai pembicara pertama yang membahas tantangan dan peluang dalam Inisiatif Dekarbonisasi yang dapat diimplementasikan di berbagai sektor.
Dia membagikan pandangan mengenai inisiatif dekarbonisasi, seperti mengganti sumber energi dengan energi terbarukan, penggunaan energi yang lebih efisien, serta pengelolaan air dan limbah yang baik.
Sesi kedua melibatkan Sonali Gupta, Climate-specialized Associate Investment Officer International Finance Corporation (IFC), yang berbicara tentang pendekatan inovatif dan implementasi teknologi dalam Inisiatif Dekarbonisasi di luar sektor energi dan juga membahas proyek-proyek dekarbonisasi yang sudah diterapkan.
Bank BTPN juga membahas tentang pelacakan dan perhitungan jejak karbon dalam aktivitas bisnis perusahaan, yang disampaikan oleh Katherine Pamintuan, Kepala ESG CONVENE.
COVENE adalah konsultan yang menyediakan platform untuk memudahkan perhitungan jejak emisi karbon yang dihasilkan dalam aktivitas bisnis perusahaan. Ini menjadi relevan dengan regulasi terbaru OJK terkait perdagangan karbon yang akan diterapkan dalam waktu dekat.
Sebagai penutup, Nathan Christianto, Kepala Wholesale, Commercial, and Transaction Banking Bank BTPN, memberikan penjelasan tentang komitmen dan dukungan Bank BTPN terhadap Environmental, Social, and Governance (ESG) bagi para nasabah.
Bank BTPN menyediakan instrumen pembiayaan ESG, seperti pinjaman berkelanjutan yang ramah lingkungan. Nathan menekankan pentingnya kolaborasi dengan nasabah untuk mencapai strategi dekarbonisasi.
Bank BTPN juga menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan dengan menyediakan suvenir berbahan daur ulang bagi para tamu undangan. Langkah kecil ini diharapkan dapat menginspirasi perusahaan untuk mengurangi limbah dan pencemaran lingkungan.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta