DEPOK, iNewsDepok.id - Bunuh diri menjadi penyebab kematian keempat pada remaja usia 15-19 tahun diseluruh dunia. Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 800.000 orang meninggal akibat bunuh diri per tahun, di dunia.
Di Asia Tenggara, angka bunuh diri tertinggi terdapat di Thailand yaitu 12,9 (per 100.000 populasi), Singapura (7,9), Vietnam (7,0), Malaysia (6,2), Indonesia (3,7), dan Filipina (3,7).
Perilaku bunuh diri dikaitkan dengan berbagai gangguan jiwa, misalnya gangguan depresi dimana mereka merasa tidak berguna, tidak ada harapan atau putus asa.
Untuk mencegah tindakan bunuh diri, ada langkah yang dapat diterapkan yaitu STG (Stop-Think-Go) ketika ada masalah.
Dilansir dari unggahan akun instagram @ureportindonesia, Stop atau berhenti dilakukan untuk mengetahui apa penyebab masalah. Think atau berpikir dulu, dilakukan dengan memelankan langkah, memikirkan beberapa ide dan solusi, dan membayangkan apa yang mungkin terjadi dari setiap solusi yang dipikirkan. Terakhir adalah Go atau melakukan, pada tahap ini artinya mencoba solusi yang sudah dipikirkan sebelumnya.
Diketahui bahwa separuh dari kondisi jiwa mulai muncul sebelum usia 14 tahun. Sayangnya, kasus bunuh diri di Indonesia masih kurang tercatat akibat kendala sistem pelaporan dan adanya stigma sosial.
Editor : M Mahfud