get app
inews
Aa Text
Read Next : Pilkada Depok: Imam Budi Hartono Ucapkan Selamat Pada Supian-Chandra

Potensi Gempa M8,7 di Selat Sunda, BMKG: Wilayah Jabar dan Jakarta Terdampak

Sabtu, 22 Januari 2022 | 16:38 WIB
header img
Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono. Foto: iNews

Daryono mengingatkan bahwa bangsa Indonesia ditakdirkan untuk hidup di atas batas lempengan, sehingga potensi mengalami gempa megathrust mau tak mau menjadi risiko yang harus dihadapi, dan Indonesia harus bisa bertahan serta menyelesaikan masalah ini. 

Namun, kata dia, pemerintah juga terus berupaya melakukan antisipasi dengan memasang alat mitigasi yang lengkap di Selat Sunda. Alat-alat itu terdiri dari 18 unit Sensor system, 5 unit tide gauge (pengukur pasang surut air laut), water level, automatic water system, dan 5 sirene tsunami yang dua di antaranya berada di Lampung dan Anyer.

Selain itu, kata Daryono, di Selat Sunda juga ada Inexpensive Device for Sea Level Measurement (IDSL) milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan BIG juga menaruh sensor tide gauge di Selat Sunda.

Tak hanya itu, kata Daryono, BMKG juga terus mengedukasi masyarakat dan stakeholder agar memiliki respons yang cepat, sehingga dapat mengurangi risiko.

"Kami selalu menyampaikan kepada masyarakat bahwa memang ada proses alam yang membahayakan, tapi masyarakat harus paham cara untuk selamat," kata dia. 

Caranya, jelas dia, dengan memahami warning, dan memahami ciri-ciri alamiah. Ketika ada guncangan gempa yang kuat, segera menjauh dari pantai. Ketika ada gempa yang mengayun lama, juga harus menjauh dari pantai. 

"Edukasinya kita ajarkan terus,” tutup dia.

Editor : Rohman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut