get app
inews
Aa Read Next : AXA Financial Indonesia Memperkenalkan Asuransi Kesehatan Baru yang Lebih Fleksibel

Inflasi Medis 4 Kali Lipat dari Inflasi Ekonomi, Ini Kiat Atasi Biaya Kesehatan yang Meningkat

Jum'at, 15 September 2023 | 15:28 WIB
header img
(Atas) Himawan Purnama, Chief Product Officer Allianz Life Indonesia. (Bawah Ki-ka): dr. Ariska Sinaga, SpPD dari Rumah Sakit Premier Bintaro dan Metta Anggriani, CFP, Perencana Keuangan dan Founder Daya Uang. Foto: Tangkapan Layar

JAKARTA, iNewsDepok.id  Dua minggu lalu, dalam Instagram-nya, artis Zaskia Adya Mecca sempat berbagi cerita tentang anaknya yang bernama Kala Madali yang harus menjalani tindakan operasi usus buntu.

Salah satu curhatannya berbunyi, “Mau cerita dikit soal op usbun (operasi usus buntu) nih.. lagi urus admin aga kaget nanya perkiraan biaya untuk tindakan op ada 2pilihan.. laparoscopy sekitar 120jtan, konvensional 88jtan!! Mahal banget!! Syok.. sampe mas Hanung bilang “eh cari rs lain aja apa ya? Pindah yang murahan?”  “anak da di infus persiapan op masa mau pindah.. udah tenang ada asuransi ko insyaa Allah ga seberat itu bayarnya kalo ada selisih”   “jaman ku usus buntu cuma 7,5jt!! taun berapa~~~"

“Tapi emang beneran kaget si mahalnya ngeri.. laparoscopy ini tindakan yang rasa sakit minimal, penyembuhan luka singkat, dan hampir ga terlihat bekasnya!” tulis Zaskia.

“Bener aja kurang dr 10jam pasca op Kala udah jalan! Masyaa Allah, bisa duduk juga terasa cepat semua pemulihannya.. anak strong ku kembali! Juga selisih sama asuransi bayarnya 25jt (lumayan) taunya laparoscopynya 26jt an yang mahal obatnya 65jt an.. dokter dan admin rs normal aja..” lanjut Zaskia.

“Jadi buat mentemen yang da punya bpjs udah oke, kalo bisa nambah asuransi lbh bagus lagi karena biaya pengobatan luar biasaa…jangan lupa bersyukur juga yaa sama nikmat sehat mahal sekali inii…” pungkasnya.

Mengapa biaya kesehatan kini meningkat? Melalui sesi workshop “Biaya Medis Naik Terus, Apa yang Sebaiknya Dilakukan?” yang digelar secara online oleh Allianz Indonesia pada Rabu, 13 September 2023, dr. Ariska Sinaga, SpPD dari Rumah Sakit Premier Bintaro menyebut, ada banyak hal yang membuat biaya kesehatan kini semakin meningkat.

“Melihat dari kasusnya artis Zaskia Adya Mecca, hal itu dikarenakan waktu itu teknik operasinya belum seperti sekarang. Peningkatan teknologi ini tentu akan menimbulkan biaya,” ujar dr. Ariska. “Saat ini, ada beberapa penyakit yang semakin muda muncul, itu juga akan semakin banyak lagi biayanya. Belum lagi jumlah tenaga kesehatan yang masih belum sebanding, terutama untuk dokter spesialis,” tambahnya.

Tak hanya itu, meningkatnya biaya kesehatan turut dipengaruhi oleh inflasi medis. Survei Mercer Marsh Benefits (MMB) 2021-2023 tentang Estimated Medical Trend Summary, menjelaskan bahwa peningkatan inflasi medis di Indonesia selama 3 tahun terakhir mencapai 13,6% pada tahun 2023 dari sebelumnya sebesar 12,3% di tahun 2022, lebih tinggi dari proyeksi Asia di angka 11,5%.

Bahkan, angka inflasi medis ini melebihi inflasi ekonomi yang di angka 3,3% per Agustus 2023. Ini berarti inflasi medis mencapai 4X lipat dari inflasi ekonomi. “Inflasi medis yang tinggi ini tentu memengaruhi biaya operasional, suplai, administrasi, dan fasilitas kesehatan,” seru dr. Ariska.

Sayangnya, peningkatan biaya medis ini masih belum membuat masyarakat Indonesia menyiapkan sumber pendanaan untuk biaya kesehatan agar tidak menjadi beban pengeluaran pribadi. Terbukti dari data yang dirilis Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), hingga tahun 2019, 61 persen dari total masyarakat Indonesia masih membayar biaya perawatan kesehatan secara mandiri memakai uang pribadi tanpa jaminan dari BPJS maupun asuransi. Salah satu penyebabnya adalah karena tren kenaikan biaya medis melebihi kenaikan rata-rata gaji masyarakat.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat kenaikan tahunan rerata gaji karyawan sebesar 1,8%. Sangat jauh jika dibandingkan dengan proyeksi inflasi ekonomi pada tahun 2023 yang mencapai 3,5% apalagi inflasi medis yang mencapai 13,6%.

“Mengelola keuangan dengan baik adalah cara yang paling utama dalam menyiasati kenaikan biaya medis. Masyarakat perlu mengatur budget dan membuat pos-pos kebutuhan untuk menjaga kesehatan setiap bulannya, termasuk menebalkan dana darurat,” kata Metta Anggriani, CFP, Perencana Keuangan dan Founder Daya Uang. “Kalau bisa, dana darurat itu besarnya 3 sampai 6 kali pengeluaran bulanan, bagi yang masih single. Bagi yang sudah berkeluarga, dana darurat bisa sampai dengan 12 kali pengeluaran bulanan,” tambah Metta.

Selain itu, Metta juga mengingatkan masyarakat untuk memastikan diri dan keluarga terdaftar menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan yang aktif seperti BPJS, dan juga melakukan evaluasi berkala terhadap kondisi kesehatan (Medical Check Up) dan keuangan (Financial Check Up) maupun produk-produk asuransi yang dimiliki.

Ditambahkan Himawan Purnama, Chief Product Officer Allianz Life Indonesia, dalam menghadapi kenaikan biaya medis, masyarakat perlu mempersiapkan yang terbaik, terlebih saat risiko kesehatan datang. “Hal yang paling tepat adalah dengan memiliki proteksi tambahan melalui produk asuransi kesehatan,” tandasnya.

“Tidak ada kata terlambat untuk memiliki asuransi kesehatan, meskipun kenaikan biaya medis yang didorong inflasi medis sudah terjadi di Indonesia, calon nasabah tetap akan mendapatkan manfaat dan kenyamanan serta mampu mengelola manajemen risiko di tengah inflasi medis dengan asuransi kesehatan. Prinsipnya adalah semakin muda, semakin baik karena ketika membeli asuransi kesehatan selagi sehat, premi yang dibayarkan pun akan lebih ringan,” kata Himawan.

Sementara, bagi yang sudah memiliki asuransi kesehatan dan mengalami kenaikan biaya medis maupun biaya asuransi, Himawan menyerukan untuk bersikap bijak dan cerdas. “Terapkan prinsip “uang besar uang kecil”, memahami bahwa mengeluarkan uang untuk kenaikan biaya asuransi pada akhirnya akan membantu nasabah terhindar dari biaya yang lebih besar ketika terjadi risiko sakit,” tutupnya.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut