DEPOK,iNewsDepok.id- Sukarelawan pengatur lalulintas (Supeltas) hadir di kawasan industri di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Kehadiran Supeltas itu mendapat apresiasi warga karena kemacetan di Mayong-Kalinyamatan terurai.
Sebelum ada petugas, setiap jam keberangkatan kerja antara pukul 06.00- 07.30 WIB, perempatan di sepanjang jalan tersebut padat tanpa celah, seperti di perempatan Mayong. Ditambah lagi, dengan orang yang ingin pergi ke Pasar Mayong, kepadatan pengendara itu menjadikan kondisi lalu lintas di perempatan Mayong tidak kondusif.
Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan membuat strategi penempatan supeltas dan personel Polres Jepara agar dapat berjalan efektif untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas di kawasan industri seperti di perempatan Pasar Mayong.
“Masyarakat merasa terbantu dengan kehadiran Supeltas ini,” katanya, Kamis (31/8/2023).
Dikatakan, dalam menjalankan tugasnya, kepolisian tidak bisa bekerja sendiri. Bantuan dan dukungan dari semua elemen masyarakat sangat diperlukan dalam mengelola dan menciptakan Kamtibmas yang kondusif, termasuk diantaranya adalah para supeltas.
“Oleh karena itu Polres Jepara telah mengukuhkan puluhan supeltas agar bisa membantu kami dalam mengurai kemacetan dan dapat berkontribusi dalam menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas,” ujarnya.
Disamping itu, Kapolres Jepara juga turun langsung melaksanakan pengaturan PH (Police Hazard) di perempatan Pasar Mayong, Kabupaten Jepara. Selain melaksanakan pengaturan PH pagi, Abituren Akpol 2003 ini melihat sekaligus evaluasi terkait kemacetan arus lalu lintas yang terjadi di kawasan industri.
“Tidak lupa juga memberi semangat dan motivasi personel Polri di lapangan dan para supeltas yang sedang melakukan pengaturan,” tukasnya.
Sementara itu, Kanit Keamanan Keselamatan Berlalu lintas (Kamsel) Satlantas Polres Jepara Iptu Sucipto mengatakan, terdapat 34 personel supeltas yang telah dibentuk dan diberi pelatihan Polres Jepara. Terdapat minimal dua supeltas dengan pantauan pihak kepolisian di setiap titik keramaian.
"Ada beberapa titik keramaian, seperti di perempatan mayong, Kemudian dipertigaan Gotri, Pulodarat, Margoyoso, Andong, dan Lebuawu,” katanya.
Salah satu pengendara asal Papringan, Kaliwungu, Kudus, Aji mengatakan, adanya upaya dari polisi untuk mengurai kemacetan menyebabkan tidak ada lagi kesemrawutan dan kecelakaan di jam berangkat atau pulang kerja.
“Sebelum ada petugas, saya paling malas kalau berangkat kerja lewat perempatan itu. Tapi sekarang lancar,” katanya.
Dia menceritakan, sebelum ada supeltas dan polisi, kemacetan di jam pulang kerja bisa setengah jam. Sekarang sudah ada bantuan seperti itu diharapkan bisa bertahan lama, tidak hanya satu atau dua bulan saja.
Editor : Rinna Ratna Purnama