get app
inews
Aa Text
Read Next : Depok Urutan Ke-5 Udara Terburuk di Jabodetabek

Ukur Kualitas Udara, Idris Sebut Ada Empat Alat Dipasang

Sabtu, 26 Agustus 2023 | 16:00 WIB
header img
Wali Kota Depok, Mohammad Idris. Foto: ist

DEPOK, iNewsDepok.id- Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, untuk mengukur kualitas udara di Depok menggunakan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU). Alat tersebut didapat dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Hasilnya, saat ini udara di Depok masih dalam kondisi sedang.

“Depok sampai sekarang memang dalam kondisi sedang,” katanya, Sabtu (26/8/2023).

Alat ISPU dipasang di empat lokasi bebeda. Yaitu di Jalan Margonda, Jalan Raya Sengon, Jalan Juanda dan Jalan Raya Bogor.

“Kita selalu pakai alat yang sudah diberikan dari kementerian LH untuk mengukur udara di Depok,” ujarnya.

Terkait dengan hasil yang dilihat dari Air Quality Index (AQI) US berbeda dengan ISPU. Namun jika dirasa alat yang diterima dari kementrian itu salah, maka pihaknya akan minta ganti.

“Tidak sesuai dengan alat yang sudah diberikan. Kita tidak kepada LSM, organisasi survei segala macam, tapi kita kepada kementerian, sebab di mereka adalah induk kita, yang memberikan alat juga mereka. Kalau memang alatnya salah ya kita minta ganti gitu,” ujarnya.

Menurutnya, kondisi udara di Depok diklaim kategori sedang saat. Dia berharap ini tidak berubah menjadi lebih buruk. Pihaknya melakukan berbagai upaya antisipasi untuk pencegahan.

“Mudah-mudahan tidak naik lagi, ekstremnya begitu. Karena ini harus diantisipasi untuk tidak ada kenaikan status dari sedang kepada warning,” harapnya.

Pemkot Depok melakukan penghijauan dan penanaman pohon di banyak lokasi. Tujuannya untuk mengurangi polutan. Karena pemicu polusi udara saat ini disebabkan tingginya mobilitas kendaraan.

“Kita lakukan penghijauan, penanaman pohon semua dilakukan seperti itu, khususnya di daerah-daerah yang memang sesuai dengan laporan DKI juga itu ternyata sumbangan dari mobilitas kendaraan yang sangat luar biasa. Jadi prosentasenya itu sampai 50 persen lebih dari kendaraan, dari industri di bawah itu justru, laporannya memang dari mobilitas lalu lintas,” pungkasnya.

Editor : Rinna Ratna Purnama

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut