MATARAM, iNewsDepok.id – Indeks Potensi Radikalisasi di Nusa Tenggara Barat (NTB) di atas rata-rata nasional. Untuk menurunkan potensi radikalisasi di NTB, BNPT RI menguatkan kapasitas dan kompetensi personel TNI, POLRI dan Instansi terkait lainnya.
Indeks Potensi Radikalisme di NTB tahun 2022 sebesar 13,3. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata nasional di angka 10.
"Kenyataan tersebut dapat kita lihat bersama dengan masih adanya penangkapan terhadap pelaku teror di Nusa Tenggara Barat," kata Brigjen Pol Wawan Ridwan, Direktur Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI).
Brigjen Pol Wawan Ridwan menyatakan hal tersebut saat membuka kegiatan Penguatan Kapasitas dan Kompetensi Personel TNI, POLRI dan Instansi Terkait dalam Mendukung Penanggulangan Terorisme di Provinsi Nusa Tenggara Barat selama 2 hari , dari tanggal 25-26 Juli 2023.
Kegiatan ini dihadiri perwakilan dari Korem 162/Wira Bhakti, Dir Intelkam Polda NTB, Satgaswil NTB Densus 88 A/T Polri, BINDA NTB, Kesbangpol NTB, dan MUI NTB serta mitra deradikalisasi.
Direktur Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) tersebut mengungkapkan terdapat penangkapan 10 pelaku teror di NTB pada tahun 2022.
Sebanyak 6 terduga teroris ditangkap pada Maret 2022. Berikutnya penangkapan 3 orang terduga teroris Jaringan JAD Bima pada Juni 2022. Dua dari 3 orang ini merupakan residivis yang telah mengikuti pelatihan militer bersenjata api.
"Serta pada bulan Mei 2023 ditangkap 1 orang terduga teroris berinisial MT di Kota Bima. Ia diketahui pernah berangkat ke Yaman dan bergabung dengan organisasi Al-Qaeda," terang Wawan Ridwan.
BNPT RI selaku leading sector penanggulangan terorisme dengan data dan fakta tersebut, tegas Wawan Ridwan, tak bisa tinggal diam.
"Kita akan terus membangun daya tangkal dan daya lawan masyarakat dengan mengimplementasikan vaksin wawasan kebangsaan. Termasuk dengan Penguatan Kapasitas dan Kompetensi Personel TNI, POLRI dan Instansi Terkait dalam Mendukung Penanggulangan Terorisme di Provinsi Nusa Tenggara Barat," tandas Direktur Pembinaan BNPT RI.
Tahun 2023 ini BNPT melakukan fokus pada implementasi vaksin transformasi wawasan kebangsaan melalui penguatan paradigma nasional, penguatan 4 konsensus nasional dan penguatan wawasan nusantara sebagai landasan visional.
Wawan Ridwan menyampaikan penguatan wawasan kebangsaan menjadi bagian penting mengingat tahun 2024 mendatang akan menjadi tahun politik.
"Upaya ini dilakukan dalam rangka menyambut tahun politik 2024 sebagai langkah mitigasi polarisasi dan gesekan politik di masyarakat yang menjadi sasaran pelaku teror," papar Wawan.
Untuk kegiatan Penguatan Kapasitas dan Kompetensi Personel TNI, POLRI dan Instansi Terkait dalam Mendukung Penanggulangan Terorisme di Provinsi NTB, Wawan berharap dapat meningkatkan sinergitas dan kesiapsiagaan nasional aparatur pemerintahan guna memaksimalkan upaya penanggulangan terorisme dapat berjalan secara sinergis di wilayah NTB.
"Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan dan pemahaman terbaik serta menjadi sarana komunikasi dan koordinasi sehingga bermanfaat dalam penanggulangan potensi ancaman terorisme di wilayah Nusa Tenggara Barat pada masa ini dan masa yang akan datang," harap Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT RI.
Editor : M Mahfud