JAKARTA, iNewsDepok.id - Ayam tanpa bulu atau ayam telanjang merupakan jenis unggas yang relatif baru yang diciptakan melalui pembiakan selektif guna mengatasi masalah yang umum terjadi, yaitu kepanasan. Namun, ayam ini yang dikenal sebagai ayam telanjang belum menjadi populer secara luas.
Ayam broiler komersial memiliki kecenderungan genetik untuk makan lebih banyak dan bertambah berat badan dengan cepat, yang menyebabkan metabolisme tubuh mereka bekerja pada suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan ras ayam lainnya.
Jantung ayam ini mereka berdetak hingga 300 kali per menit, dan meskipun peningkatan berat badan yang cepat ini membuat mereka ideal untuk industri daging yang terus berkembang, hal ini juga menciptakan masalah serius, yaitu kepanasan.
Memelihara ayam pedaging di daerah beriklim panas memerlukan penggunaan pendingin yang mahal untuk menjaga suhu tubuh burung. Namun, bagaimana jika ada cara yang lebih ekonomis untuk menjaga burung tetap dingin tanpa menggunakan terlalu banyak energi? Inilah yang menjadi dasar ide di balik penciptaan ayam tanpa bulu yang kontroversial ini.
Avigdor Cahaner, seorang ahli genetika dan pemuliaan unggas asal Israel, dikreditkan sebagai pencipta ayam tanpa bulu ini. Meskipun banyak yang berspekulasi bahwa dia menggunakan modifikasi genetik yang tidak alami dan tidak etis, Cahaner telah mengklarifikasi bahwa dia hanya melakukan persilangan selektif antara ras ayam biasa dengan ayam broiler.
"Ini bukanlah ayam yang mengalami modifikasi genetik, melainkan ayam alami yang telah memiliki karakteristik ini selama lebih dari 50 tahun," kata Profesor dari Universitas Ibrani Yerusalem.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta