JAKARTA, iNewsDepok.id – Vaksin atau imunisasi merupakan hak setiap orang agar terhindar dari berbagai penyakit yang sebenarnya dapat dicegah. Sebab, vaksin telah terbukti mencegah 4-5 juta nyawa melayang setiap tahunnya dan merupakan salah satu intervensi kesehatan masyarakat yang paling sukses, aman, dan hemat biaya.
Dalam rangka Pekan Imunisasi Dunia 2023, GSK (GlaxoSmithKline) perusahaan raksasa di dunia dalam bidang obat-obatan, berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) serta praktisi kesehatan, pada Senin, 08 Mei 2023 menggelar Media Briefing “Kejar Imunisasi, Lindungi Generasi Emas” di Hotel Akmani, Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam kata sambutannya, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan RI, dr. Prima Yosephine, MKM mengatakan, melalui momentum Pekan lmunisasi Dunia tahun 2023 ini, mereka mengajak semua pihak terus mendorong edukasi publik guna meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi lengkap guna melindungi Generasi Emas Indonesia.
“Sebab, imunisasi merupakan salah satu investasi terbaik dalam kesehatan global dan memiliki peranan penting dalam mencapai 14 dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SGDs). Oleh karenanya, kami sangat mengapresiasi semua pihak yang sudah berpartisipasi aktif dalam mendukung program imunisasi nasional serta menyebarluaskan pesan positif tentang imunisasi. Karena, kesuksesan program imunisasi nasional hanya bisa tercapai jika masyarakat percaya imunisasi merupakan solusi pencegahan penyakit yang aman dan efektif,” ucapnya.
Dikatakan Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K), Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pandemi Covid-19 mengajarkan kita semua bahwa dengan imunisasi atau vaksinasi yang dilakukan secara massif dan menyeluruh, bisa melindungi masyarakat dari penyakit dan menimbulkan herd immunity (kekebalan komunitas) hingga akhirnya penyakit tersebut bisa musnah.
Imunisasi sangat bermanfaat terutama bagi anak-anak untuk mecegah dari berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Namun, dalam tiga tahun terakhir sejak dunia terdampak pandemi Covid-19, pelaksanaan layanan imunisasi menghadapi tantangan.
Secara global, berdasarkan data WHO pada tahun 2021, sebanyak 25 juta anak tidak mendapatkan imunisasi lengkap. Data ini 5,9 juta lebih banyak dari tahun 2019 dan merupakan jumlah tertinggi sejak tahun 2009. Sementara di Indonesia, jumlah anak yang belum di imunisasi lengkap sejak 2017 hingga tahun 2021 adalah 1,525,936 anak.
Untuk menekan jumlah ini di tahun 2022, pemerintah Indonesia telah melaksanakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), namun capaian BIAN belum mencapai target, terutama provinsi yang berada di luar regional Jawa dan Bali, dimana capaian rata-ratanya masih dibawah 35%.
Editor : M Mahfud