get app
inews
Aa Read Next : Datang ke Indonesia, Peneliti Asing Ini Meneliti Kuntilanak dan Tuyul

5 Pengobatan Tradisional Suku Dayak, Ampuh Obati Penyakit yang Tak Sembuh secara Medis

Selasa, 04 April 2023 | 16:45 WIB
header img
Tari Belian Bawo biasanya digelar sebagai sarana pengobatan oleh masyarakat suku Dayak Benuaq. Foto: Istimewa

DEPOK, iNewsDepok.id - Selain Minyak Bintang yang dilakukan Ida Dayak dalam pengobatan yang kini ramai diperbincangkan publik,  juga terdapat bermacam - macam tradisi pengobatan tradisional suku Dayak. Tradisi pengobatan tradisional diyakini masyarakat suku Dayak  dapat menyebuhkan berbagai macam penyakit. 

Masyarakat suku Dayak memiliki nilai - nilai luhur yang menuntun mereka untuk bertahan ditengah perkembangan zaman. Mereka memegang teguh kepercayaan animisme dan budaya aslinya.

Tak heran berbagai kebudayaan suku Dayak tetap lestari hingga kini.

5 Pengobatan Tradisional Suku Dayak

1. Upacara Adat Pengobatan Babore

Babore merupakan tradisi pengobatan yang dimasuki roh. Mengadakan pengobatan Babore perlu mengucapkan janji dan niatnya yang merupakan syarat untuk melaksakan upacara pengobatan tersebut.

Tradisi upacara adat Babore diyakini masyarakat Dayak yang keberadaannya berhubungan dengan alam dan roh leluhur mereka. 

2. Manyangiang

Salah satu ritual yang ada pada suku Dayak Ngaju yaitu, Manyangiang.

Ritual sangiang adalah ritual pengobatan berbagai macam penyakit dengan bantuan roh leluhur (Sahur Bandar) dengan tukang sangiang sebagai mediator. Ritual dilaksanakan oleh masyarakat suku Dayak Ngaju khususnya yang beragama Hindu Kaharingan.

Pada tahapan awal pada pengobatan ritual manyangiang ini diawali dengan manyandah, yaitu menerawang atau melihat sebab penyakit serta cara penyembuhannya. Sang penyangiang akan memanggil roh dan merasuki dirinya sehingga dapat melaksanakan manyandah.

Setelah selesai menyandah, barulah penyangiang tau penyebab serta cara untuk menyembuhkan penyakit yang dialami oleh orang yang minta untuk disangiang. Sebab sakit dan cara penyembuhan sudah diketahui barulah disiapkan alat dan bahan untuk melakukan proses manyangiang.

Tradisi ini pelaksanaannya bisa dilakukan semua hari keculai kecuali hari Selasa.

Lama pelaksanaan ritual juga tergantung besar kecil hajat. Biasanya 2-3 hari untuk waktu pelaksanaannya. Proses pelaksanaan sang Penyangiang memanggil pemimpin ritual dan membacakan mantra untuk memanggil roh yang membatu mengambil penyakit yang dialami pasien.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut