JAKARTA, iNews.id – Perayaan Tahun Baru menjadi salah satu momentum bagi banyak masyarakat untuk merayakannya dengan beragam cara. Pesta kembang api, meniup terompet hingga konvoi keliling kota seolah menjelma menjadi sebuah “keharusan” sebagai hajatan akbar yang berspektrum internasional.
Tahun 2021 menorehkan banyak catatan peristiwa yang menyedihkan di Indonesia untuk kita jadikan sebagai instrumen muhasabah dan introspeksi diri.
Jelang pergantian Tahun Baru 2022 yang bertepatan dengan hari Jumat (31/12/2021) merupakan waktu terbaik untuk melakukan muhasabah diri (intropeksi). Jadi jelas Jumat terakhir di 2021, waktu tepat muhasabah diri.
Hari Jum’at memiliki makna penting dalam Islam. Dalam Islam, hari Jum’at juga disebut sebagai ‘sayyidul ayyam’ atau bermakna tuannya semua hari. Dengan demikian, hari Jum’at adalah hari yang istimewa dalam Islam.
Makna sayyid (tuan) pada hari Jum’at berarti hari tersebut adalah hari paling utama dari semua hari dalam perspektif Islam.
Hal demikian seperti dikatakan Rasulullah SAW, “Sungguh hari Jum’at adalah tuannya hari-hari dan yang paling agung di sisi Allah” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). Pernyataan demikian juga diriwayatkan dalam beberapa hadits lainnya.
Hari Jum’at adalah hari rayanya umat Islam. Sebagaimana dikatakan Rasulullah, “Ini (hari Jum’at) adalah hari yang dijadikan Allah sebagai hari raya bagi kaum Muslimin” (HR Ibnu Majah dan ath-Thabrani).
“Dalam hadis disebutkan, sebaik-baiknya hari di mana matahari terbit adalah hari Jum’at. Sebab di hari Jum’at, Nabi Adam diciptakan dan dimasukkan ke dalam surga, Nabi Adam juga diturunkan ke bumi dari Surga pada Jum’at, diterima taubatnya juga pada Jum’at. Dan hari kiamat terjadi pada Jum’at,”.
Di dalam Alquran, Jum’at secara khusus menjadi nama sebuah surah, yakni Al-Jumu’ah. Pada Jum’at juga, Allah SWT selesai menyelesaikan pekerjaan dalam menciptakan langit dan bumi. Penciptaan langit dan bumi tersebut dimulai pada Ahad.
Hari Jum’at adalah hari beribadah. Imam Ibnu Qayyim berkata, “Allah menjadikan bagi setiap penganut agama suatu hari di mana mereka meluangkan pada hari itu untuk beribadah dan mereka mengosongkan dari berbagai kesibukan dunia.”
Disunahkan untuk memperbanyak zikir, shalawat, membaca Alquran dan ibadah di hari Jumat bisa dimulai dari malam Jum’at. Saat itulah, para malaikat akan mencatat shalawat yang dilantunkan dan ibadah lainya. Selain itu, disunahkan untuk membaca surah al-Kahfi pada Jum’at.
Dalam naskah khutbah Jumat tenang akhir / awal tahun yang ditulis Ketua LDNU Kabupaten Cirebon, KH Ahmad Zuhri Adnan menyebutkan bahwa dimensi pertama Muhasabah dilakukan dengan cara mengintrospeksi nilai ibadah dan amal saleh kita untuk dijadikan standar peningkatan amal saleh ke depan. Apabila lebih banyak nilai kebaikan dan ibadahnya maka kita termasuk golongan orang-orang yang beruntung, pun-demikian sebaliknya apabila banyak nilai kesalahan dan dosa-dosanya, maka Kita termasuk dalam golongan orang yang merugi.
Dimensi kedua evaluasi diri untuk bertaubat. Manusia tidak luput dari dosa. Tobat adalah bentuk penyesalan dan berjanji takkan mengulangi kembali segala perbuatan buruk selama ini yang dilarang Allah SWT. Taubat adalah kewajiban, diperintahkah oleh Al Quran dan didorong oleh sunnah.
Dimensi ketiga adalah himmah untuk memperbaiki diri dan beramal saleh. Amal saleh adalah melakukan pekerjaan baik yang bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi orang lain berdasarkan syariat Islam serta ikhlas karena Allah Swt semata.
Editor : Ikawati