Selama kuliah di UI, Atasya Yasmine tergolong mahasiswi yang pintar. Hal tersebut terbukti dari nilai akademik atau nilai IPK-nya yaitu 3,36, dan tergolong cumlaude. Sementara rata-rata IPK untuk masuk ke Melbourne University adalah 3,2.
“Kalau akademik tinggi. Mahasiswi ini kalau lancar lancar saja mungkin bisa dapat predikat cumlaude, karena dia ketika berangkat dari UI, IPK-nya 3,36. Dia berangkat (ke Melbourne) Juli 2021. Jadi sekarang dia disana sudah semester terakhir. Kalau untuk tembus University of Melbourne IPK-nya harus 3,2 minimal,” ungkap Kaprodi.
Putrinya bisa mengambil doule degree di KKI FEB UI, kocek yang harus dikeluarkan Andhi Pramono rupanya mencapai dua digit. Data yang didapat, uang pangkal masuk sekitar Rp38 juta. Sedangkan biaya pendidikan per semester sebesar Rp30 juta.
“Kalau KKI itu kalau ngak salah Rp 38 juta ya, terus untuk uang semesternya Rp 30 juta,” ujar Isfandiarni.
Biaya pendidikan tersebut tidak dihitung dalam dollar, melainkan dalam satuan rupiah. “Nggak, kita (pakai) rupiah,” tegasnya.
Untuk masuk ke KKI, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Misalnya, skor TOEFL minimal 5,5. Ujian masuk pun menggunakan Bahasa Inggris.
“Jadi, memang dari awal melibatkan persyaratan internasional,” ujarnya.
Lanjut Isfandiarni, Atasya Yasmine tidak memiliki masalah akdemik selama kuliah di UI.
"Selama ini kuliahnya berjalan lancar. Sedangkan selama kuliah di Melbourne juga tidak terkendala nilai akademik. Gak ada catatan sih yang maksudnya pelanggaran atau kasus,” pungkasnya.
Editor : Hikmatul Uyun