DEPOK, iNewsDepok.id - Inilah hikmah bulan Sya’ban, sehingga sebaiknya umat Islam memperbanyak 3 amalan berikut ini seperti tuntunan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bulan ini memang disambut meriah oleh umat muslim dengan memperbanyak ibadah.
Bulan ke-8 dalam kalender Hijriah ini memang banyak memiliki keutamaan. Bulan Sya’ban adalah salah satu bulan yang mulia menurut Islam, karena pada bulan ini seluruh amal akan diangkat oleh Allah Swt.
Sesuai dengan hadist Nabi Muhammad SAW, "Bulan Sya’ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadhan. Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa." (HR Abu Dawud dan Nasa’i).
Oleh karena itu, di bulan yang mulia ini sebaiknya umat Islam memperbanyak ibadah. Lantas ibadah apa saja yang sebaiknya dilakukan di bulan sya’ban?
Berikut ini hikmah bulan Sya’ban dengan memperbanyak 3 ibadah berikut ini, seperti dirangkum pada Senin (27/2/2023):
Hikmah Bulan Sya’ban
Membaca Al-Qur’an
Amalan yang bisa dilakukan saat bulan Sya’ban adalah memperbanyak membaca Al-Qur’an. Dengan demikian, seorang muslim dapat lebih dekat dengan Tuhan.
Salamah bin Kuhail mengatakan, “Dulu dikatakan bahwa bulan Sya’ban adalah bulan para qurra’ (pembaca Al-Qur’an).”
Begitu pula yang dilakukan oleh ‘Amr bin Qais rahimahullah apabila beliau memasuki bulan Sya’ban beliau menutup tokonya dan mengosongkan dirinya untuk membaca Al-Qur’an. (Lathaiful-Ma’arif libni Rajab Al-Hanbali hal. 138)
Salat sunnah dan memohon ampun kepada Allah SWT
Selain mengerjakan salah fardlu, seorang muslim juga dianjurkan untuk mengerjakan salat sunnah saat bulan Sya’ban. Salat tersebut bisa berupa salat dhuha, tahajud, dan lain sebagainya.
Sebaiknya juga memperbanyak istighfar untuk memohon ampun kepada Allah SWT juga sangat dianjurkan. Mengenai hal tersebut dijelaskan dalam sebuah hadits.
Dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila malam nisfu Sya’ban, maka shalatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit bumi pada saat itu ketika matahari terbenam, kemudian Dia berfirman: “Adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya? Adakah orang yang meminta rezeki maka Aku akan memberinya rezeki? Adakah orang yang mendapat cobaan maka Aku akan menyembuhkannya? Adakah yang begini, dan adakah yang begini…hingga terbit fajar.“
Mengerjakan puasa sunnah
Semasa hidupnya, Rasulullah SAW banyak melaksanakan puasa sunnah saat bulan Sya’ban. Tertuang dalam hadist, berikut ini:
عَنْ عَائِشَةَ -رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا- قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ, فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ.
Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra bahwasanya dia berkata, “Dulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sampai kami mengatakan bahwa beliau tidak berbuka, dan berbuka sampai kami mengatakan bahwa beliau tidak berpuasa. Dan saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyempurnakan puasa dalam sebulan kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada bulan Sya’ban.” (HR Al-Bukhari no. 1969 dan Muslim 1156/2721)
Pasutri Wajib Tahu Selain itu, istri lainnya Ummu Salamah radhiallahu ‘anha juga mengatakan, “Saya tidak pernah mendapatkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dua bulan berturut-turut kecuali bulan Sya’ban dan Ramadhan.” (HR An-Nasai no. 2175 dan At-Tirmidzi no. 736.
Di-shahih-kan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan An-Nasai) Meskipun demikian, tidak ada aturan khusus terkait jumlah hari yang dianjurkan untuk melakukan puasa di bulan Sya’ban.
Demikianlah hikmah bulan sya’ban dengan memperbanyak 3 amalan yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani