ANKARA, iNewsDepok.id - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut gempa yang terjadi pada Senin (6/2/2023) lalu, merupakan gempa terbesar yang terjadi di Turki setelah gempa besar terkahir pada tahun 1999.
Erdogan menyampaikan, gempa yang terjadi pada Senin kemarin memiliki kekuatan magnitudo 7,8 dan 7,7. Akibat gempa tersebut juga terdapat total 21.000 nyawa lebih orang yang tewas akibat tertimpa bangunan atau puing saat gempa berlangsung.
"Total 21.043 orang meninggal dan 80.097 warga menderita luka," kata Erdogan, saat berkunjung ke provinsi terdampak, Diyarbakir, dikutip dari Sputnik.
Erdogan mengungkapkan, ada ratusan ribu bangunan dan tempat tinggal yang mengalami kerusakan parah akibat gempa yang terjadi di Provinsi Kahramanmaras tersebut.
Dia bahkan mengklaim, bahwa gempa Turki Senin kemarin memiliki kekuatan tiga kali lebih kuat daripada Guncang gempa tahun 1999 yang bermagnitudo 7,4. Pada tahun 1999 gempa saat itu juga menewaskan lebih dari 17.000 orang.
Erdogan juga mengeluarkan pernyataan bahwa pemerintahnya akan segera melakukan pembangunan gedung baru bagi warga yang terdampak. Pembangunan gedung baru tersebut ditargetkan akan rampung dalam jangka satu tahun.
Menurut Erdogan, pembangunan akan mulai dilaksanakan beberapa pekan kedepan, saat kondisi mulai kondusif dan masyarakat lebih pulih.
Editor : M Mahfud