JAKARTA, iNewsDepok.id-Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT RI) menyebut bahayanya politik identitas di tahun politik jelang Pemilu 2024. Jika dibiarkan, politik identitas akan memunculkan fenomena polarisasi yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.
Kepala BNPT Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar, MH menyampaikan perlunya kewaspadaan pada kelompok-kelopok yang menunggangi politik identitas untuk kepentingan sesaat.
Menurut Boy Rafli, fenomena polarisasi berakar dari fanatisme berlebihan. Kondisi ini memunculkan benih-benih intoleran.
”Kelompok-kelompok tertentu memanfaatkan keadaan ini untuk kepentingan sesaat,” kata Boy Rafli.
Menurut Boy, aksi kelompok yang tidak bertanggung jawab sudah mulai terlihat. Mereka mengisi media sosial dengan ujaran kebencian.
Padahal pada tahun 2024, sebagian generasi Z akan menjadi kelompok masyarakat yang sudah memiliki hak pilih. Generasi ini sangat akrab dengan sosial media.
Untuk itu Boy Rafli menyerukan masyarakat untuk menyebarkan pesan-pesan toleran yang mendorong persatuan dan kesatuan bangsa. ”Menjadi sangat penting menyebarkan narasi-narasi kebangsaan agar generasi muda Indonesia dapat mendapatkan pendidikan demokrasi yang sehat,” terang mantan Kadiv Humas Polri tersebut.
Boy menegaskan nilai-nilai toleransi menjadi hal mutlak di tengah masyarakat Indonesia yang heterogen. Dengan toleransi maka persatuan dan kesatuan akan terjaga.
Boy menyatakan rasa cinta tanah air perlu terus dipupuk. Caranya dengan terus mengembangkan wawasan kebangsaan di segenap lapisan masyarakat.
”Dengan wawasan kebangsaan yang baik, masyarakat tidak mudah terpengaruh sejumlah kelompok yang kerap memanfaatkan politik identitas untuk kepentingan sesaat,” jelas Boy.
Lebih lanjut Boy Rafli menyatakan salah satu tujuan berbangsa dan bernegara adalah terciptanya masyarakat sejahtera yang adil dan makmur. Kondisi tersebut akan tercapai dengan persatuan dan kesatuan bangsa.
Editor : M Mahfud